Sonora.ID - Jenis-jenis frasa sering digunakan dalam percakapan bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari, meski mungkin kamu tak menyadarinya.
Frasa dekat dengan kehidupan sehari-hari kita. Di sisi lain, frasa merupakan satu di antara materi dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Pengertian Frasa
Menurut buku Translation Skill karya Kadaruddin, frasa adalah gabungan dua kata atau lebih yang membentuk satu kesatuan. Namun, kata-kata tersebut tidak membentuk subjek-predikat dan tidak membentuk makna baru.
Baca Juga: Arti Bismillah: Penggunaan dan Keutamaannya
Ciri-Ciri Frasa
Berikut ciri-ciri frasa yang bisa diperhatikan dalam suatu kalimat:
- Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.
- Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.
- Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal.
- Frasa bersifat nonpredikatif.
- Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
Jenis-Jenis Frasa
Frasa verbal
Jenis frasa yang pertama adalah frasa verbal, yaitu suatu frasa yang mempunyai inti kata kerja dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam suatu kalimat. Misalnya saja sedang pergi, akan datang, baru makan, dan lainnya.
Frasa Nominal
Jenis frasa yang lainnya adalah frasa nominal, yakni suatu frasa yang mempunyai inti kata benda dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan sebagai pengganti dari kata benda. Contohnya yaitu sapu lidi, kado ulang tahun, sendok emas, dan masih banyak lainnya.
Frasa ajektiva
Jenis frasa selanjutnya yaitu frasa ajektiva, adalah suatu frasa yang mempunyai inti berupa kata sifat dalam unsur pembentukannya. Contohnya yaitu cukup buruk, lumayan jauh, terlalu miskin, kurang manis, dan lain-lain.
Baca Juga: Konjungsi Kausalitas: Pengertian, Jenis dan Contoh Kalimat
Frasa adverbia
Frasa adverbia adalah frasa yang mengandung unsur inti kata keterangan dan dapat sebagai substitusi kata keterangan dalam suatu kalimat. Contohnya yaitu dengan heran.
Frasa numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang terbentuk dari kata bilangan. Frasa ini mengungkapkan jumlah, kuantitas, dan urutan dalam suatu deret. Contohnya yaitu tiga potong, lima sendok, dan sebagainya.
Frasa preposisional
Frasa preposisional merupakan frasa yang mengandung preposisi dan objek preposisional yang dapat berperan sebagai kata keterangan dalam suatu kalimat. Contohnya yaitu Yang terhormat, kepada Kepala Sekolah, dan lain-lain.
Frasa konjungsi
Frasa konjungsi adalah frasa yang mengandung konjungsi atau kata sambung. Contohnya yaitu kemarin malam, tadi sore.
Frasa endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki konstituen inti yang memiliki hubungan atau kesetaraan dengan konstituen lainnya yang ada pada rangkaian kalimat tersebut.
Secara umum ada tiga jenis frasa endosentrik, yaitu frasa endosentrik atributif, apositif, dan koordinatif.
Frasa eksosentrik
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki unsur inti. Lantaran tidak memiliki unsur inti, kalimat ini tidak dapat dipenggal-penggal atau dibeda-bedakan.
Secara umum, ada tiga bentuk frasa eksosentrik yang umumnya digunakan dalam suatu kata-kata. Tiga bentuk frasa tersebut, yakni frasa eksosentris direktif, nondirektif, dan konektif.
Frasa setara
Frasa setara adalah frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang setara.
Frasa setara bertingkat
Frasa setara bertingkat merupakan frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang tidak setara atau memiliki tingkatan-tingkatan tertentu.
Frasa biasa
Frasa biasa merupakan frasa yang terbentuk dari makna denotasi (makna sebenarnya). Contohnya yaitu Ariana sedang mengepel lantai.
Frasa idiomatik
Frasa idiomatik adalah frasa yang bermakna tidak sebenarnya atau memiliki konotasi tertentu. Contohnya yaitu Timoty adalah orang yang pandai bersilat lidah di depan guru.
Frasa ambigu
Frasa ambigu merupakan frasa yang memiliki makna ganda sehingga dapat menimbulkan keraguan. Oleh karena itu, frasa-frasa ambigu umumnya memerlukan penjelasan yang lebih. Contohnya yaitu memberi tahu, orang tua, dan lainnya.