Gubernur juga menginginkan agar Trans Andalan tidak berbayar alias gratis. Selain itu, nantinya rute Trans Andalan akan melewati objek-objek wisata di daerah operasionalnya.
"Dan ini rutenya kita susun sesuai kebutuhan dan jalan terus tiap hari. Satu hari bisa 4 - 5 trip per kabupaten," ucap Arief Bulu.
Baca Juga: Syarat Naik Kereta Api Bulan Juni 2023, Cek Update Aturan Terbaru!
Meski bukan bus baru, namun ia memastikan seluruh unit Trans Andalan sudah melalui proses pemeriksaan sesuai standar kenyamanan dan keselamatan dari Dinas Perhubungan serta instansi terkait lainnya.
Arief Bulu menyebut, subsidi tiket akan menjadi tanggung jawab Pemerintah Kabupaten/Kota. Pihaknya hanya menyiapkan armada, teknologi dan driver.
"Diserahkan ke kabupaten/kota untuk mengelola nanti di lapangan. Termasuk subsidi tarif. Kami menyuport kendaraan, teknologi, driver. Kami adakan pelatihan untuk driver.
Sementara itu, Direktur PT Jatelindo Perkasa Abadi, Muhammad Lutfi Bakrie selaku vendor aplikasi digital Trans Andalan menuturkan, operasional bus akan melalui beberap fase.
Pertama adalah fase intergrasi tiketing antarmoda yang dimulai dari penggunaan uang elektronik lalu kemudian dengan QR tiket berbasis aplikasi.
Fase berikutnya adalah mobility of service. Masyarakat bisa memilih asal dan tujuan dalam satu perjalanan.
"Fase terakhir adalah account base ticketing. Tujuannya agar sistem subsidi tiketnya tepat sasaran berdasarkan profile penumpang," jelasnya.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.