Pada Kamadhatu dosa serta sifat dan nafsu manusia, seperti merampok, membunuh, memperkosa, penyiksaan, dan fitnah tergambarkan.
Tudung penutup pada bagian dasar telah dibuka secara permanen agar pengunjung dapat melihat relief yang tersembunyi di bagian bawah.
Baca Juga: Curah Hujan Tinggi, Tebing Longsor di Jalur Solo-Selo-Borobudur
Zona 2: Rupadhatu
Rupadhatu mengisahkan sebuah alam peralihan, di mana manusia telah dibebaskan dari urusan dunia.
Secara keseluruhan ada 328 patung Budda, Rapadhatu terdiri dari galeri ukiran relief batu dan patung buddha.
Menurut manuskrip Sansekerta pada bagian ini terdiri dari 1300 relief yang berupa Gandhawyuha, Lalitawistara, Jataka dan Awadana.
Seluruhnya membentang sejauh 2,5 km dengan 1212 panel.
Zona 3: Arupadhatu
Arupadhatu adalah sebuah zona yang mengisahkan mengenai alam tertinggi, rumah Tuhan atau Nirwana.
Bangunan ini terdiri dari tiga serambi berbentuk lingkaran mengarah ke kubah di bagian pusat atau stupa yang menggambarkan kebangkitan dari dunia.
Pada bagian ini tidak ada ornamen maupun hiasan, yang berarti menggambarkan kemurnian tertinggi.
Serambi pada bagian ini terdiri dari stupa berbentuk lingkaran yang berlubang, lonceng terbalik, berisi patung Buddha yang mengarah ke bagian luar candi.
Terdapat 72 stupa secara keseluruhan. Stupa terbesar yang berada di tengah tidak setinggi versi aslinya yang memiliki tinggi 42m di atas tanah dengan diameter 9.9m.
Baca Juga: 5 Candi Terbesar di Indonesia, Ada Borobudur Hingga Prambanan