Sonora.ID - Negara yang terkenal penduduknya bisa hidup lebih lama adalah Jepang dengan harapan hidup pada usia 60 tahun.
Berikutnya adalah serangkaian negara yang mencakup Mediterania dan Asia Timur, serta negara-negara dengan ekonomi dan sistem perawatan kesehatan yang kuat.
Hampir 90% (atau 6,9 tahun) dari kesenjangan benua Asia dan benua lain disebabkan fakta bahwa orang Asia cenderung hidup lebih lama dari orang kulit putih terlepas dari penyebab kematian (efek usia). Penyebab yang paling berkontribusi terhadap kesenjangan tersebut adalah penyakit jantung (24%) dan kanker (18%).
Melansir CNN Internasional, berikut adalah alasan orang Jepang lebih panjang umur dibanding orang Barat.
Baca Juga: 8 Negara Asia Timur, Lengkap dengan Profil dan Ibu Kotanya
1. Pola makan orang Jepang
Dibandingkan dengan orang Kanada, Prancis, Italia, dan Amerika, orang Jepang mengonsumsi lebih sedikit daging (terutama daging sapi), produk susu, gula dan pemanis, buah-buahan dan kentang, tetapi lebih banyak ikan dan makanan laut, nasi, kedelai, dan teh (Tabel 1).
Pada 2017, orang Jepang mengonsumsi rata-rata 2.697 kilokalori per hari menurut FAO , jauh lebih sedikit daripada di Kanada (3492 kkal per hari), Prancis (3558 kkal per hari), Italia (3522 kkal per hari), dan Amerika Serikat (3766 kkal per hari).
2. Lebih sering makan ikan dibanding daging
Alasan orang Jepang lebih panjang umur dibanding orang Barat berikutnya adalah karena warga Negara Matahari Terbit lebih sering makan ikan dibanding daging merah.
Orang Jepang rata-rata makan daging hampir setengah dari orang Kanada (46% lebih sedikit), tetapi ikan dan makanan laut dua kali lebih banyak.
Perbedaan yang cukup besar ini diterjemahkan ke dalam pengurangan asupan asam lemak jenuh, yang dikaitkan dengan risiko penyakit jantung iskemik yang lebih rendah, tetapi peningkatan risiko stroke.
Sebaliknya, asupan makanan asam lemak omega-3 yang ditemukan pada ikan dan makanan laut dikaitkan dengan penurunan risiko penyakit jantung iskemik.
3. Mengurangi konsumsi gula
Orang Jepang mengkonsumsi gula dan pati yang relatif sedikit, yang sebagian menjelaskan rendahnya prevalensi penyakit terkait obesitas seperti penyakit jantung iskemik dan kanker payudara.
Baca Juga: Tendon: Makanan Khas Jepang yang Menggugah Selera! Tertarik Mau Coba?
4. Teh hijau
Masyarakat Jepang umumnya mengonsumsi teh hijau tanpa tambahan gula. Studi prospektif dari Jepang menunjukkan bahwa konsumsi teh hijau dikaitkan dengan penurunan risiko semua penyebab kematian dan kematian jantung.
5. Gen dan gaya hidup
Beberapa faktor risiko penyakit kardiovaskular dan kanker bersifat turun temurun, sementara yang lain terkait dengan gaya hidup (diet, merokok, olahraga, dll.).
6. Kedelai
Kedelai adalah makanan yang terutama dikonsumsi di Asia, termasuk Jepang yang dikonsumsi setelah dimasak (edamame) dan terutama dalam bentuk olahan, dengan fermentasi (kecap, pasta miso, nattō) atau dengan koagulasi susu kedelai (tahu ).
Ini adalah sumber penting isoflavon, molekul yang memiliki sifat antikanker dan bermanfaat untuk kesehatan jantung yang baik. Konsumsi isoflavon oleh orang Asia dikaitkan dengan penurunan risiko kanker payudara dan prostat (lihat artikel kami tentang masalah ini ).