Terdapat lapisan pelindung sel (jaket steril) di sekeliling organ reproduksi, sistem transpor internal, hidup di tempat yang lembap.
Akar serabut berupa rizoma, ujung akar dilindungi kaliptra. Sel-sel akar membentuk epidermis, korteks, dan silinder pusat (terdapat xilem dan fleom).
Baca Juga: Ciri-Ciri Tumbuhan Monokotil dan Contohnya
Reproduksi dari tumbuhan paku dilakukan secara vegetatif (aseksual), yakni dengan menghasilkan tunas, dan generatif (seksual), yakni melalui pembentukan sel kelamin jantan dan betina oleh alat-alat kelamin.
Tumbuhan paku mengalami metagenesis (pergiliran keturunan). Spora tumbuhan paku yang jatuh ke tanah akan tumbuh menjadi protalium yang merupakan generasi penghasil gamet dan akan segera membentuk anteredium sebagai penghasil spermatozoid dan arkegonium yang menghasilkan ovum.
Saat spermatozoid dan ovum bertemu, akan terbentuk zigot yang diploid dan akan segera berkembang menjadi tumbuhan paku.
Ciri-ciri tumbuhan paku
Tumbuhan paku memiliki ukuran tubuh yang bervariasi, mulai dari 2 cm hingga 5 m. Bentuk tubuhnya ada yang berupa lembaran dan ada yang perdu.
Umumnya, tumbuhan paku memiliki daun dan memiliki urat-urat daun. Daum tumbuhan paku yang besar disebut makrofil, sedangkan dan yang kecil disebut mikrofil.
Batang tumbuhan paku ada yang tumbuh tegak dan menjalar di atas tanah. Akarnya sudah berupa akar serabut.
Baca Juga: 10 Tumbuhan Langka di Indonesia yang Perlu Diketahui, Kini Terancam Punah?
Jenis tumbuhan paku
Berdasarkan jenis spora yang dihasilkan, tumbuhan paku dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yakni paku homospora, paku heterospora, dan paku peralihan atau campuran.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.