Ekspresi berlebihan: Majas ini digunakan untuk menyampaikan pesan dengan penggunaan kata-kata berlebihan sehingga pernyataan terkesan dramatis.
Tidak harfiah: Ungkapan atau pernyataan yang menggunakan majas hiperbola tidak dimaksudkan secara harfiah, melainkan sebagai bentuk gaya bahasa.
Mengandung imajinasi tinggi: Majas hiperbola sering kali mengandung imajinasi yang tinggi untuk menciptakan gambaran yang lebih menarik bagi pembaca atau pendengar.
Memberikan efek retoris: Tujuan utama dari penggunaan majas hiperbola adalah untuk memberikan efek retoris yang kuat pada pembaca atau pendengar.
Meningkatkan daya tarik teks: Dengan penggunaan kata-kata berlebihan, majas hiperbola dapat meningkatkan daya tarik dan keunikan dari teks yang digunakan.
Menggambarkan dengan lebih kuat: Majas ini memungkinkan penulis untuk menggambarkan situasi atau peristiwa dengan lebih kuat dan jelas.
Menghidupkan cerita: Dengan imajinasi yang tinggi, majas hiperbola mampu menghidupkan cerita dan membuat pembaca lebih terlibat.
Meningkatkan kesan retoris: Penggunaan majas hiperbola dapat meningkatkan kesan retoris dan persuasif dari suatu tulisan atau pidato.
Semoga contoh-contoh di atas memberikan gambaran yang jelas tentang bagaimana majas hiperbola dapat digunakan dalam bahasa Indonesia.
Penggunaan majas ini akan membuat teks menjadi lebih menarik, berkesan, dan memberikan dampak retoris yang kuat pada pembaca atau pendengar.
Ingatlah bahwa meskipun berlebihan, penggunaan majas hiperbola haruslah tetap sesuai konteks dan tujuan komunikasi agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik.