"Kalau memang (jalan) itu menjadi hal utama masyarakat Kalsel, kami koordinasi dengan teman-teman Bina Marga untuk segera menindaklanjutinya," kata Boby.
Ia yakin, Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga sudah mulai merencanakan perbaikan jalan yang sudah putus selama delapan bulan tersebut.
"Tapi lantaran longsornya bukan karena bencana alam, sehingga tidak bisa langsung dikerjakan," ungkapnya.
Menurutnya, Ditjen Bina Marga perlu waktu untuk membuat desainnya, sebelum melakukan perbaikan.
"Apalagi ini karena longsor, tidak mudah untuk menangani secepatnya," ujarnya.
Sementara untuk Bendungan Riam Kiwa, Boby menyampaikan, saat ini prosesnya masih berkutat pada pengadaan lahan.
"Di sana ada kawasan hutan yang perlu dilepas," ucapnya.
Sedangkan akses baru bandara yang akan dibangun sepanjang 3 kilometer: dari Jalan A Yani Km 29, Kelurahan Guntung Payung ke jalan mendekati gerbang bandara juga masih proses pembebasan lahan.
"Tentunya teman-teman di Kementerian PUPR terus berupaya agar proyek segera terlaksana," ujar Boby.
Ia mengungkapkan, selama ini Kementerian PUPR selalu mendukung pembangunan infrastruktur di Banua.
"Sejak 2015 sampai 2023 sudah Rp16,3 triliun digelontorkan untuk pembangunan di Kalsel, " Pungkasnya.