Sonora.ID - Pada artikel kali ini, tim Sonora.ID akan membahas materi bahasa Indonesia terkait contoh kalimat konotasi dan artinya.
Kata konotasi adalah kata yang memiliki mana tambahan, kesan, dan nilai rasa yang dinyatakan lewat kiasan.
Menurut buku Cendekia Berbahasa Indonesia oleh Erwan Juhara, dkk., konotasi adalah perubahan nilai arti kata sebab sang pendengar mengartikannya memakai perasaan.
Baca Juga: Pengertian Homonim, Homofon, dan Homograf beserta Contohnya
Adapun contoh kalimat konotasi dan artinya yakni sebagai berikut.
1. Tumbuhlah buah hatiku dengan sehat dan cerdas. (Buah hati: anak)
2. Nana adalah anak yang ringan tangan dan baik. (Ringan tangan: rajin dan suka menolong)
3. Seorang kuli tinta sedang meliput berita. (Kuli tinta: wartawan)
4. Bisa saja sahabatmu itu adalah segiala berbulu domba. (Serigala berbulu domba: seseorang yang menutupi kejahatannya dengan pura-pura baik)
5. Tika dijauhi teman-temannya karena dianggap besar mulut. (Besar mulut: suka membual)
6. Kamu harus bisa berlapang dada atas kegagalanmu. (lapang dada: menerima dengan tabah.
7. Dera sudah berkali-kali di nasehati namun tetap saja dia tebal muka. (Tebal muka: tidak tahu malu, tidak mempan kritik dan tidak punya harga diri)
8. Fikti memutuskan untuk gantung raket. (gantung raket: berhenti atau pensiun dalam olahraga bulu tangkis)
9. Sekarang aku tahu, hal ini hanya akal bulusmu saja. (Akal bulus: tipu muslihat)
10. Para anggota DPRD tersebut justru cuci tangan dalam masalah korupsi yang sedang viral. (Cuci tangan: tidak mau ikut campur)
Baca Juga: Akronim: Pengertian, Jenis dan Contoh
11. Devi adalah bunga desa karena wajahnya yang cantik. (bunga desa: perempuan yang paling cantik)
12. Ternyata dia seperti ular berkepala dua. (Ular kepala dua: penjilat)
13. Biang keladi keonaran ini adalah si Cepot (Biang keladi: yang menjadi dalang kejahatan)
14. Masalah yang dihadapi Alin dan Ifah terus memburuk dan menemukan jalan buntu. (Jalan buntu: tidak adanya solusi dalam suatu masalah)
15. Ridho merupakan anak emas dalam keluarganya. (anak emas: anak yang paling disayang.
16. Pak Bani menjadi tangan kanan polisi untuk membantu memecahkan kasus penculikan. (tangan kanan: orang kepercayaan
17. Dena selalu menggunakan jalan pintas saat menghadapi ujian. (jalan pintas: menggunakan cara yang tidak baik atau melakukan kecurangan.
18. Jika kalian memiliki masalah sebaiknya diselesaikan dengan kepala dingin. (kepala dingin: tenang)
19. Sesudah berkunjung kerumah Pak RT, Riny menjadi buah bibir di kampungnya. (buah bibir: bahan pembicaraan.
Baca Juga: Kalimat: Pengertian, Unsur, dan Jenisnya, Materi Pelajaran Bahasa Indonesia
20. Keluarga sekalipun bisa jadi musuh dalam selimut, apalagi teman yang baru kau kenal seminggu. (Musuh dalam selimut: pengkhianat).
21. Pak Sukijan dijuliki teman-teman kantornrya sebagai sip ria mata keranjang. (Mata keranjang: sifat selalu merasa berahi apabila melihat lawan jenisnya)
22. Dengan berat hati, bos memecat karyawannya karena kesalahan yang ia lakukan. (berat hati: tidak tega)
23. Para buruh merasa bahwa perusahaan tempat mereka bekerja hanya menjadikannya sebagai sapi perah saja. (sapi perah: orang yang dimanfaatkan oleh orang lain untuk mendapatkan sebuah keuntungan).
24. Di masa pandemi banyak pedagang yang terpaksa gulung tikar. (gulung tikar: bangkrut).
25. Papa membawa banyak buah tangan sehabis rekreasi. (buah tangan: oleh-oleh).
26. Para tikus kantor sebaiknya jangan diberikan hukuman yang ringan. (tikus kantor: koruptor).
27. Karena besar kepala, Reni dijauhi oleh teman-temannya. (besar kepala: sombong).
28. Pelaku pencurian sudah dijebloskan ke dalam jeruji besi. (jeruji besi: penjara).
Baca Juga: Paragraf Deduktif dalam Teks: Pengertian dan Ciri-cirinya
29. Dia menjadi anak sebatang kara karena orang tuanya meninggal. (sebatang kara: sebagai tidak memiliki keluarga).
30. Yana disuruh angkat kaki dari rumah karena ketahuan mencuri barang milik temannya. (angkat kaki: pergi).
31. Pejabat tersebut mencari kambing hitam untuk mempertahankan jabatannya. (kambing hitam: orang yang disalahkan).
32. Wahai jantung hatiku, tetaplah engkau setia kepada diriku. (Jantung hati: kekasih)
33. Tia dikenal sebagai anak kutu buku di sekolahnya. (kutu buku: orang yang suka belajar atau membaca buku).
34. Ternyata kakekku masih keturunan darah biru. (Darah biru: seorang bangsawan)
35. Banyak pahlawan yang sudah gugur dalam medan perang. (Gugur: meninggal dunia).
36. Awasilah anak tetangga itu karena ia digosipkan panjang tangan. (Panjang tangan yang dimaksud adalah makna kiasan dari suka mencuri)
37. Una memiliki sifat tinggi hati. (Tinggi hati: sombong dan angkuh)
Baca Juga: 50 Contoh Kalimat dari Kata Potensi dan Artinya Menurut KBBI
38. Ayah bekerja membanting tulang untuk membiayai anak-anaknya sekolah. (banting tulang: bekerja keras.
39. Kesuksesan instan yang ia peroleh membuat dirinya menjadi lupa daratan. (lupa daratan: sombong atau lupa diri.
40. Buah pikirannya memang cemerlang, tak mengherankan jika dia bisa naik jabatan. (Buah pikiran: gagasan, ide)
41. Tahu apa kau, kau itu cuma anak kemarin sore. (Anak kemarin sore: orang baru yang belum tahu apa-apa)
42. Menurut kabar angin, Daffa diputuskan pacarnya karena dia berselingkuh. (Kabar angin: isu atau kabar yang belum tentu benar).
Demikian tadi contoh kalimat konotasi beserta artinya. Semoga bermanfaat!