10 Contoh Puisi Kemerdekaan untuk 17 Agustus, Sarat Akan Makna

5 Agustus 2023 10:00 WIB
10 Contoh Puisi Kemerdekaan untuk 17 Agustus, Sarat Akan Makna
10 Contoh Puisi Kemerdekaan untuk 17 Agustus, Sarat Akan Makna ( Unsplash.com)

Sonora.ID – Berikut ini 10 contoh puisi kemerdekaan untuk 17 Agustus.

Puisi berikut ini cocok untuk lomba dan pertunjukan seperti membaca puisi untuk memperingati Hari Kemerdekaan ke-78 pada 17 Agustus 2023 nanti.

Puisi-puisi ini sangat sarat makna yang coock untuk mengingat perjuangan pahlawan bangsa Indonesia.

Yuk langsung saja simak ulasannya berikut ini:

1. Indonesiaku yang Tangguh

Duhai Indonesiaku yang tangguh

Aku berjanji tidak akan patah

Hati ini akan selalu teguh

Mencintai negeri pantah berpecah belah

Duhai Indonesiaku yang tangguh

Izinkan aku berteriak merdeka

Aku begitu cinta dengan nusantara

Dari dekat maupun dari jauh

Indonesiaku yang tangguh

Selamanya akan selalu tangguh

Cita-cita akan kupegang teguh

Juga berusaha dengan sungguh-sungguh

2. Indonesia Merdeka

Indonesiaku telah merdeka

Tujuh puluh tujuh tahun lamanya

Sampai nanti aku akan tetap cinta

Setia menyanyikan lagu Indonesia raya

Para pahlawan telah berjuang menggapai cita

Kita tidak boleh hanya sekadar mengheningkan cipta

Mari bangkit dan teriakkan kata merdeka

Lalu kita gapai cita-cita diri dan bangsa

Baca Juga: 5 Contoh Karya Sastra di Indonesia yang Perlu Diketahui

3. Benderaku Berkibar

Sang Merah Putih berkibar

Diembus oleh angin sejuk segar

Kemerdekaan negeriku terus dikejar

Tanah airku semakin kuat dari akar

Sang Merah Putih benderaku

Sudah terpajang sedari awal Agustus lalu

Aku tiada jemu-jemu

Karena ingin tulus mengabdi untuk negeriku

4. Atas Kemerdekaan

Kita berkata: jadilah

Dan kemerdekaan pun jadilah bagai laut

Di atasnya: langit dan badai tak henti-henti

Di tepinya cakrawala

Terjerat juga akhirnya

Kita, kemudian adalah sibuk

Mengusut rahasia angka-angka

Sebelum hari yang ketujuh tiba

Sebelum kita ciptakan pula Firdaus

Dari segenap mimpi kita

Sementara seekor ular melilit pohon itu: inilah kemerdekaan itu, nikmatkanlah

Baca Juga: 5 Contoh Puisi Akrostik, Cocok Jadi Referensi!

4. Ketika Tujuh Belas Agustus Tiba

Tujuh belas Agustus telah tiba

Kulihat Pak Kades mengajak lomba balap karung

Kutulislah para pendaftar dan nama peserta

Tolong kau sudahi rasa sepi dan murung

Tujuh belas Agustus baru saja menyapa

Ibuku masih sibuk mencuci baju

Aku sudah bersiap untuk upacara

Berteriak merdeka dan Indonesia maju

Tujuh belas Agustus akan segera berlalu

Aku jadi teringat masa-masa kecil dulu

Tapi tatapan mata ini masih lurus ke depan

Demi membuang sesal dengan gapai kebahagiaan

6. Kita Indonesia

Daku adalah putra bangsa

Dengan suara keras menyalak

Meneriakkan

Merdeka, merdeka, merdeka!

Tak peduli siapa engkau

Jika kau adalah aku

Maka teriakkanlah hal yang sama

Karena aku dan kau adalah Indonesia

Kita adalah Indonesia

Dengan suara menggelegar kita berteriak

Menyalakkan suara lantang

Merdeka, merdeka, merdeka!

Maka marilah berteriak bersama

Karena aku, kau dan kalian

Adalah Indonesia

Kita Indonesia

Aku kau dan kalian

Akan meraih peran yang besar

Untuk majunya bangsa ini

Menuju kemerdekaan yang hakiki

Kemerdekaan yang sejati

Kita wajib melakukannya

Karena kita Indonesia

Baca Juga: 20 Puisi Kemerdekaan Membakar Semangat Menyambut HUT RI 17 Agustus

7. Terbanglah Indonesia

Terbanglah Indonesia

Terbang ke langit bebas

Gapai bintang hingga jauh melambung

Tunjukkan pada dunia merah putihmu

Terbanglah Indonesia

Takkan ada yang bisa mengikatmu

Juga mengurungmu

Kita bukan jangkrik di dalam kotak

Kita bebas merdeka

Terbanglah Indonesia

Terbanglah ke mana kau ingin terbang

Lihatlah ke mana kau ingin lihat

Cintailah apa yang kau ingini

Kebebasan bersandar di raga kita

Karena kita merdeka

Terbanglah Indonesia

Dunia harus tahu Indonesia bangsa yang hebat

Bangsa yang menghargai perdamaian

Tapi bukan berarti bisa diam jika kebebasan kita direnggut

Takkan kita biarkan hak kita diinjak-injak

Terbanglah Indonesia

Di ujung samudra kedamaian kita memuncah

Berdiri di atas gunung

Kita jaga laut kita kita jaga bumi kita

Takkan kita biarkan Indonesia hancur kembali

Karena Indonesia sudah merdeka di tahun empat lima

8. Hari Kemerdekaan

Pagi itu

Tujuh belas Agustus

Sembilan belas empat lima

Jalan Pegangsaan Timur 56 mulai disesaki

Massa yang berduyun-duyun datang

Dari segala penjuru

Mereka menanti kehadiran sang Dwitunggal

Bung Karno dan Bung Hatta

Di tengah-tengah mereka

Pukul sepuluh pagi

Ribuan massa mendadak senyap

Terdengarlah suara lantang

Bung Karno

Memproklamasikan kemerdekaan Repubik Indonesia

Di hadapan ribuan massa

Dwitunggal Bung Karno

Dan Bung Hatta

Memproklamasikan kemerdekaan

Beban berat yang menghimpit

Selama ini hilang sudah

Tali penjajahan yang membelenggu

Bangsa Indonesia

Selama ratuan tahun

Terlepas sudah

Bangsa Indonesia merdeka

Berdiri di kaki sendiri

Tanpa harus diperintah bangsa penjajah

Merdeka

Merdeka

Merdeka

Baca Juga: 10 Kumpulan Puisi Ws Rendra yang Paling Fenomenal dan Melegenda

9. Satu Kata Merdeka

Hingga detik ini ribuan darah telah tertumpah

Hingga detik ini ribuan nyawa telah melayang

Hingga detik ini ribuan belulang telah berserakan

Sebuah harga yang harus dibayar

Demi terwujudnya kemerdekaan bangsa

Semi terwujudnya satu kata

Merdeka

Detik ini bangsa kita telah merdeka

Detik ini Indonesia telah merdeka

Bangsa besar telah lahir

Terwujud dengan semangat para pejuang

Yang terbayarkan dengan tetesan darah dan air mata

Serta jiwa-jiwa yang terkorbankan

Demi satu kata

Merdeka

Tak terhitung jiwa gugur di medan pertempuran

Darah segarmu merasuk ke dalam sela-sela tanah air

Dengan bangga jenazahmu tersenyum

Menyaksikan kemenangan yang tak pernah kau nikmati

Semua demi satu kata

Merdeka

10. Harapan

Bila kecil kalian belajar mengeja nama
Dari bayi kami tak memiliki hal yang sama
Nama? Untuk apa dieja? Menegaskan agar diri ini tidak lupa?
Maka dari sini kita memang berbeda

Kau baca tulis, aku pun melakukannya… sekali lagi ini bukan mengeja nama
Sudah cukup mengenai sebuah kata yang membuat aku menoleh saat dibunyikan

Maka kita berbeda
Aku pun belajar cara mengeja
Merangkai huruf-huruf gandeng-menggandeng menjadi sebuah kata
Itu tidak terbaca sebagai sebuah nama

M-E-R mer D-E de K-A ka
Itu yang kami eja

Di setiap waktu tanpa sedikitpun tertarik dengan ejaan nama
Nama hanya gambarkan saya
Tapi merdeka untuk seluruh bangsa

Baca Juga: 7 Contoh Puisi Satire dari Penyair Ternama dan Tokoh Terkenal

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm