Buntut Penikaman di SMAN 7, Disdik Banjarmasin Perketat Pengawasan!

2 Agustus 2023 12:03 WIB
Saat pelaksanaan PTM di SMPN 10 Banjarmasin (dok)
Saat pelaksanaan PTM di SMPN 10 Banjarmasin (dok) ( Smart FM Banjarmasin/Juma)

Banjarmasin, Sonora.ID - Kasus penikaman antar di SMAN 7 Banjarmasin, turut menyita perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin.

Seluruh Kepala Sekolah (Kepsek) di bawah naungan Disdik Banjarmasin pun dituntut untuk memperketat pengawasan.

Bukan tanpa alasan, insiden yang terjadi di SMAN 7 Banjarmasin kala itu, terjadi saat tidak ada guru di ruang kelas.

"Guru harus lebih proaktif mengawasi murid. Sekalipun tidak pada jam pelajaran. Jangan terlena dengan jam kerja," ucap Nuryadi, Kepala Disdik Banjarmasin, kepada Smart FM.

Ia menekankan, tidak hanya bagi jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), pengawasan lebih ketat juga harus dilakukan di jenjang pendidikan di bawahnya.

Baca Juga: Kasus Penikaman Siswa SMAN 7 Banjarmasin: Refleksi Bagi Siswa dan Guru

"Peristiwa yang terjadi, sangat memprihatinkan. Ini pelajaran yang harus disikapi bersama," tuturnya.

Nuryadi mengingatkan, ada banyak hal yang perlu diwaspadai guru di sekolah. Sebagian diantaranya, tentang narkoba, dan perundungan.

Lebih khusus perundungan, Nuryadi mengatakan bahwa itu adalah tugas bersama. Selain guru, antisipasi juga mesti dilakukan orang tua.

"Ini tanggung jawab bersama. Guru, orang tua dan masyarakat. Ajak murid atau anak itu bicara setiap hari. Di sekolah, maupun di rumah," pesannya.

"Kita tak pernah tahu bahwa ternyata murid atau anak, memendam sesuatu. Hingga akhirnya, terjadi hal yang tidak kita inginkan. Kita perlu mengantisipasi itu, dengan memberikan sejumlah masukan," tambahnya.

Ia menambahkan, persoalan bullying atau perundungan juga sudah jauh-jauh hari diantisipasi melalui sosialisasi hingga perkenalan sekolah. 

Baca Juga: Mengenali Jauh Sosok Siswa Kasus Penikaman di SMAN 7 Banjarmasin

Tentu menurutnya, juga menggandeng instansi terkait yakni Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Banjarmasin.

"Bahkan hal itu juga sudah menjadi instruksi kementerian pendidikan. Harus ada sosialisasi," tegasnya.

Ia mengklaim, juga telah menyediakan bilik aduan di sekolah-sekolah.

Nuryadi mengklaim bahwa hal itu juga sudah dilakukan pihaknya. Namun menurutnya, terkadang para murid masih tak mau terbuka dengan permasalahan yang dialaminya.

"Kadang-kadang siswa tak berani mengungkapkan. Setelah kejadian baru ada. Ini artinya, peran serta orang tua pun perlu," tekannya.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm
Kasus penikaman antar di SMAN 7 Banjarmasin, turut menyita perhatian Dinas Pendidikan (Disdik) Banjarmasin.