Penyuka Keju Wajib Hati-hati, Kelebihan Konsumsi Bisa Picu Kanker

15 Agustus 2023 22:30 WIB
Ilustrasi keju
Ilustrasi keju ( )
 
 
Sonora.ID - Keju merupakan makanan yang cukup digemari oleh banyak orang.

Rasa gurihnya yang khas dan teksturnya yang lembut, membuat makanan yang satu ini seringkali dijadikan pelengkap makanan, seperti roti bakar, martabak dan lain-lain.

Tetapi dibalik rasanya yang nikmat, ternyata keju memiliki efek samping yang berbahaya bagi kesehatan tubuh mulai dari mudahnya muncul jerawat hingga resiko terkena kanker.

Dilansir dari Kompas.com, berikut 7 efek samping mengkonsumsi keju secara berlebihan :

1. Kembung

Mengonsumsi keju berlebihan juga dapat membuat perut kembung dan tidak nyaman lho.

Menurut ahli diet pola makan berbasis tumbuhan dan pemilik dari Plant-Based Eats di Stamford, orang yang sulit mencerna produk dairy atau mengonsumsinya berlebihan berpotensi mengalami kembung selama 30 menit hingga dua jam.

Tentu, mengurangi konsumsi keju dapat membantu.

Namun, jika selalu mengalami kembung meski hanya mengonsumsi sedikit keju, kita bisa mencoba makan beberapa jenis keju saja, seperti muenster, brie, dan camembert yang menurut Gorin memiliki kandungan laktosa yang lebih sedikit dan lebih mudah dicerna. Efek samping yang ditimbulkannya pun lebih sedikit.

Lalu, jika tidak dapat menoleransi laktosa, sebaiknya tidak mengonsumsi keju berlebihan. Karena laktosa itu akan bergerak menuju usus besar, bukan diserap tubuh. Akibatnya, laktosa akan bergabung dengan bakteri di usus dan menyebabkan kembung.

Baca Juga: Resep Omelet Telur Creamy Keju, Menu Sarapan Akhir Pekan Spesial

2. Mengalami heartburn

Konsumsi keju berlebihan juga dapat mengakibatkan heartburn atau rasa panas di area dada pada beberapa orang.

Jika dibiarkan, heartburn kronis ini bisa merusak lapisan esofagus dan menyebabkan kondisi yang lebih serius seperti penyakit gastroesophageal reflux (GERD).

3. Bisa mengalami peradangan

Kasein, protein yang ditemukan dalam susu dan komponen utama keju, berpotensi menimbulkan berbagai efek samping dan masalah kesehatan. Salah satunya, peradangan.

Pada beberapa orang, kasein ini dapat memicu respons imun yang berkontribusi terhadap peradangan dalam tubuh, yang ditunjukkan lewat berbagai gejala, termasuk masalah pencernaan, masalah kulit, ketidaknyamanan pernapasan, hingga nyeri sendi.

4. Sembelit

Efek samping terlalu banyak makan keju yang selanjutnya adalah sembelit.

Sabat pun menambahkan, efek jangka pendek dari mengonsumsi keju dalam jumlah besar adalah menyebabkan ketidaknyamanan dan kembung, sementara konsumsi berlebihan dalam jangka panjang dapat menyebabkan sembelit kronis.

5. Risiko terkontaminasi

listeria akan meningkat Listeria monocytogenes adalah bakteri yang dapat menyebabkan penyakit bawaan makanan, terutama pada individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, wanita hamil, dan lansia.

Keju lunak, seperti brie, camembert, dan blue cheese pun bisa berisiko lebih tinggi terkontaminasi listeria jika keju ini dikonsumsi secara berlebihan atau tidak disimpan dengan benar. Kontaminasi listeria dapat mengakibatkan berbagai hal, seperti gejala mirip flu yang cukup parah pada individu yang rentan, hingga mengakibatkan keguguran atau lahir mati pada wanita hamil.

Baca Juga: 4 Cara Hamil Anak Kembar Secara Alami Tanpa Program Medis

6. Breakout

Menurut pedoman klinis yang diterbitkan oleh American Academy of Dermatology (AAD), terbukti bahwa makanan dengan indeks glikemik tinggi dan pola makan bisa memicu munculnya jerawat. Karena itu, orang yang memiliki kulit rentan berjerawat bisa mengalami breakout (kondisi kulit iritasi dan berjerawat) jika mengonsumsi sesuatu secara berlebihan. Misalnya saja, keju.

Jerawat akibat konsumsi keju dapat dikaitkan dengan hormon yang ada dalam susu, termasuk insulin-like growth factor 1 (IGF-1), yang dapat merangsang produksi sebum dan berkontribusi pada pori-pori yang tersumbat.

Selain itu, keju mengandung lemak jenuh yang tinggi yang dapat memicu peradangan pada tubuh dan berpotensi memperburuk kondisi kulit yang ada.

Kendati demikian, saat ini hanya ada sedikit bukti yang menunjukkan bahwa susu atau keju dapat memengaruhi jerawat, sehingga AAD menyimpulkan bahwa saat ini tidak ada perubahan pola makan khusus bagi pendeita jerawat.

7. Risiko kanker bisa meningkat

Konsumsi keju berlebih, terutama keju dengan lemak tinggi juga dapat meningkatkan risiko berkembangnya beberapa jenis kanker tertentu. Keju mengandung lemak jenuh, yang dapat dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker kolorektal.

Belum lagi, beberapa studi menunjukkan adanya korelasi antara konsumsi produk dairy (susu), termasuk keju, dengan meningkatnya risiko kanker payudara dan prostat.

Kendati demikian, perlu ditekankan bahwa hubungan antara konsumsi keju dan kanker masih diteliti, dan beberapa faktor lain seperti pola makan dan gaya hidup seseorang pun bisa memainkan peran penting dalam memicunya.

Baca Juga: Resep Tamales, Makanan Khas Asal Mexico yang Unik dan Lezat!

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm