Pada tahap lanjut bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga.
2. Tuli sejak lahir
Tuli sejak lahir atau kongenital di Indonesia diperkirakan terjadi pada 6.500 anak setiap tahunnya.
Tuli sejak bayi bisa mengganggu kemampuan bicara anak dan bisa berpengaruh pada pendidikannya.
Oleh sebab itu, bayti yang baru lahir seharusnya diperiksa dengan alat OAE (Oto-Aacoustic Emission).
Bila ada indikasi masalah pendengaran, pada usia 3 bulan harus menjalani pemeriksaan secara lengkap.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Telinga Tersumbat Secara Alami, Nggak Perlu ke Dokter
3. Tuli akibat bising
Paparan suara bising dalam jangka waktu lama juga dapat merusak pendengaran bahkan menyebabkan ketulian.
Damayanti mengungkapkan, batas aman tingkat kebisingan bagi pendengaran adalah tak lebih dari 80 desibel. Bila terlalu sering mendengar suara bising di atas 80 desibel, fungsi telinga bisa rusak.