Palembang, Sonora.ID - Telinga merupakan salah satu organ tubuh pada manusia yang berfungsi sebagai panca indera.
Menjaga kebersihan telinga menjadi salah satu keharusan agar tidak terjadi gangguan dan kondisi yang tak diinginkan.
Gangguan telinga bisa menyebabkan sistem pendengaran terganggu hingga sulit mendengar.
Gangguan pendengaran sendiri memiliki beberapa tingkatan, mulai dari tingkat gangguan pendengaran ringan yaitu menurunnya fungsi pendengaran hingga gangguan pendengaran yang parah yaitu tidak bisa mendengar meskipun ada yang teriak.
Kondisi itu tentunya diakibatkan oleh beberapa faktor.
Dilansir dari Kompas.com berikut ini kondisi yang terjadi disebabkan penurunan pendengaran.
Baca Juga: 3 Potensi Bahaya Penggunaan Cotton Bud saat Bersihkan Telinga, Waspada!
1. Infeksi telinga tengah
Infeksi telinga tengah bisa terjadi pada anak-anak.
Umumnya masalah ini ditandai dengan batuk, pilek, atau radang tenggorokan.
Bila tidak segera diatasi, infeksi bisa menjalar ke telinga tengah melalui saluran yang menghubungan hidung dan telinga.
Pada tahap lanjut bisa menyebabkan pecahnya gendang telinga.
2. Tuli sejak lahir
Tuli sejak lahir atau kongenital di Indonesia diperkirakan terjadi pada 6.500 anak setiap tahunnya.
Tuli sejak bayi bisa mengganggu kemampuan bicara anak dan bisa berpengaruh pada pendidikannya.
Oleh sebab itu, bayti yang baru lahir seharusnya diperiksa dengan alat OAE (Oto-Aacoustic Emission).
Bila ada indikasi masalah pendengaran, pada usia 3 bulan harus menjalani pemeriksaan secara lengkap.
Baca Juga: 5 Cara Mengatasi Telinga Tersumbat Secara Alami, Nggak Perlu ke Dokter
3. Tuli akibat bising
Paparan suara bising dalam jangka waktu lama juga dapat merusak pendengaran bahkan menyebabkan ketulian.
Damayanti mengungkapkan, batas aman tingkat kebisingan bagi pendengaran adalah tak lebih dari 80 desibel. Bila terlalu sering mendengar suara bising di atas 80 desibel, fungsi telinga bisa rusak.
Damayanti mengatakan, suara bising yang keras bisa dijumpai pada pusat permainan anak di mal, saat nonton konser musik, hingga bengkel mesin di sekolah menengah kejuruan jurusan teknik. Untuk mencegahnya, hindari paparan bising yang keras dan terlalu lama.
4. Tuli pada usia lanjut
Proses penuaan juga terjadi pada telinga.
Biasanya penurunan fungsi pendengaran terjadi pada usia di atas 65 tahun.
Lansia jadi sulit mendengar lebih baik dari biasanya.
Pada lansia kesulitan mendengar bisa menyebabkan emosi tidak stabil, pemarah, komunikasi dengan keluarga terganggu, hingga depresi.
5. Kotoran telinga
Menumpuknya serumen atau kotoran telinga bisa menyebabkan gangguan pendengaran ringan.
Bila telinga kemasukan air, serumen dapat mengembang dan terasa telinga seperti tertutup.
Hindari membersihkan telinga sendiri dengan menggunakan korek kuping. Kebiasaan itu malah bisa mendorong serumen lebih dalam ke telinga.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News