Selain menyebabkan defleksi berlebihan, kekurangan tekanan angin juga dapat menyebabkan serat baja yang ada di dalam ban cepat putus, sehingga melakukan pengecekan tekanan angin secara berkala dapat mengurangi risiko terjadinya kerusakan pada ban mobil.
Jika ingin mengetahui berapa ukuran ideal tekanan ban kendaraan yang Anda miliki, biasanya tertera di pintu pengemudi atau dapat dilihat pada buku manual.
2. Sudut Camber Negatif/Positif
Kerusakan pada sistem steering, as roda atau juga bearing akan menyebabkan tidak searahnya roda secara vertikal (camber).
Hal tersebut akan mengakibatkan telapak ban cepat rusak karena berputar tidak sesuai arah yang seharusnya.
3. Toe In/Toe Out
Hampir mirip dengan camber, ini merupakan masalah pada arah roda yang tidak searah secara horizontal baik ke dalam (in) maupun ke arah luar (out).
Hal tersebut dapat berakibat pada ban bagian telapak dalam (toe in) atau bagian luar (toe out) akan habis lebih cepat. Namun masalah tersebut dapat diatasi dengan cara spooring di bengkel.
4. Pengereman dan Akselerasi Kasar
Untuk mobil yang belum dilengkapi dengan sistem ABS pada perangkat pengeremannya, mengerem secara kasar juga akan menyebabkan kembangan ban tidak habis secara merata.
Apalagi jika melakukan rem habis hingga mengunci hal tersebut dapat membuat ban tidak berbentuk bulat sempurna lagi, dan nantinya ketika di mobil dikendarai akan terasa ban benjol dan menyebabkan getaran yang menyebabkan berkurangnya kenyamanan.
5. Suspensi Lemah
Tidak maksimalnya kerja sistem suspensi seperti per dan sokbreker akan membuat telapak ban benjol-benjol.
Hal tersebut bisa terjadi karena ban tidak bisa menahan goyangan dan beban mobil secara merata di jalan rusak.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News