Penulis : Arkan Pradipta
Sonora.ID - Banyak hal yang terpikirkan saat mendengar kata Jepang, seperti sushi, sumo, anime, idol, sakura, dan lainnya.
Jepang sering kali menjadi destinasi impian bagi banyak orang untuk dikunjungi.
Negara ini menawarkan beragam hal menarik, mulai dari kuliner, mode, musik, film, hingga budaya.
Masyarakat Jepang juga dikenal karena berbagai kebiasaan baik yang telah membentuk citra mereka.
Berikut adalah kebiasaan khas orang Jepang yang mungkin bisa menjadi inspirasi bagi masyarakat Indonesia.
Baca Juga: 3 Konsep Penting di Jepang yang Sudah Menjadi Budaya dalam Kehidupan
1. Lebih memilih transportasi umum daripada transportasi pribadi
Meskipun kendaraan di Jepang dijual dengan harga yang terjangkau, penduduk setempat cenderung enggan menggunakan mobil pribadi dan lebih memilih menggunakan transportasi umum.
Hal ini dikarenakan jika seseorang membeli mobil, ia harus memiliki tempat parkir sendiri atau membayar biaya sewa parkir yang cukup tinggi.
Tidak hanya itu, pajak yang dikenakan juga tinggi sehingga membuat masyarakat Jepang kurang tertarik untuk menggunakan kendaraan pribadi.
2. Memiliki rasa malu yang tinggi
Budaya rasa malu sudah sangat mendarah daging di Jepang, di mana budaya rasa malu memiliki peran signifikan.
Masyarakat Jepang cenderung merasakan malu apabila melakukan kesalahan.
Saat kesalahan tersebut terbongkar oleh orang lain, mereka dengan tulus mengakui kesalahan tersebut dan dengan segera memohon maaf.
Sebagai contoh, Menteri Olahraga Jepang, Hakubun Shimomura, bahkan memilih untuk mengundurkan diri karena pengurangan rencana pembangunan stadion Olimpiade 2020 di Tokyo yang disebabkan oleh biaya yang membengkak.
Lebih menarik lagi, beliau bahkan mengembalikan gajinya selama 6 bulan sebagai tanda tanggung jawab atas kesalahan tersebut.
3. Sopan santun
Jepang dikenal sebagai negara yang memiliki standar tinggi dalam hal sopan santun.
Penduduknya memiliki kesadaran yang besar terhadap hal tersebut.
Bahkan di sana, jika seseorang ingin kentut, mereka akan mencari tempat sepi agar tidak mengganggu orang lain.
Melakukan hal tersebut secara sembarangan akan dianggap tidak sopan dan dianggap kurang memahami tata krama.
4. Pekerja keras dan memiliki banyak inovasi
Masyarakat Jepang dikenal sebagai individu yang tekun dalam dunia kerja, menghabiskan banyak waktu di tempat kerja.
Bahkan, di Jepang, orang tua merasa bangga ketika anak-anak mereka pulang larut malam karena bekerja. Ini karena dianggap bahwa individu yang pulang larut malam adalah mereka yang bekerja dengan penuh dedikasi.
Di Jepang juga terdapat prinsip keishan yang menggambarkan pandangan kreatif, inovatif, dan produktif.
Hal ini mendorong orang-orang Jepang untuk tidak ragu dalam menghasilkan karya yang unik, kreatif, dan berbeda dari yang lain.
5. Tidak berisik di dalam transportasi umum
Bicara ringan atau menerima panggilan telepon di dalam kendaraan umum, mungkin adalah pemandangan yang umum di Indonesia.
Namun, ketika berada di transportasi umum di Jepang, anda akan merasakan suasana yang hening, meskipun kereta tersebut sesak dengan penumpang.
Fenomena ini disebabkan oleh keinginan masyarakat Jepang untuk menjaga ketenangan di transportasi umum.
Ketika telepon genggam berdering, mereka cenderung menolak panggilan tersebut atau berbicara dengan suara pelan, memberi tahu bahwa mereka saat ini sedang berada di dalam transportasi publik dan tidak ingin mengganggu orang lain.
6. Memiliki minat baca tinggi
Angka melek membaca di kalangan penduduk Jepang termasuk yang tertinggi di dunia. Seperti halnya kebutuhan, membaca menjadi salah satu kegiatan yang sangat ditekankan dalam masyarakat Jepang.
Meskipun teknologi semakin maju, orang Jepang tidak melupakan kegemaran membaca buku. Kebiasaan ini tetap dijaga, bahkan di era modern, dan mereka melakukannya di berbagai situasi, termasuk di dalam kendaraan umum.
Di Jepang, anak-anak diajarkan untuk membaca sejak usia dini. Di lingkungan sekolah, mereka diajak membaca selama sepuluh menit sebelum memulai proses belajar mengajar.
7. Sudah diajarkan mandiri sejak kecil
Kebiasaan mandiri yang dimiliki oleh warga Jepang tidak terbentuk begitu saja. Sejak usia dini, mereka telah diajarkan bagaimana berperilaku sopan dan teratur.
Bahkan sejak berada di tahap prasekolah dan taman kanak-kanak, anak-anak di Jepang sudah diajarkan untuk mandiri.
Mereka akan belajar cara merapikan peralatan makan mereka sendiri, kemudian menata dan membersihkannya dengan mandiri.