Persiapan fisik yang dilakukan umat muslim memasuki bulan Ramadhan dilakukan sejak lama untuk mendapatkan tubuh yang bugar. Selain itu, ada persiapan batin dengan tujuan menyucikan diri agar amalan yang dilakukan semakin maksimal.
Berbagai daerah di Indonesia mempunyai tradisi untuk menyambut datangnya bulan Ramadan, seperti “padusan” yang dilakukan oleh masyarakat Jawa Tengah dan Yogyakarta. Padusan berasal dari kata adus yang artinya mandi. Tujuan dilakukannya padusan adalah untuk menyambut bulan Ramadhan dengan diri yang suci dan jiwa dan raga yang bersih. Padusan adalah warisan leluhur yang dilakukan secara turun temurun. Untuk melakukan padusan, seseorang berendam atau mandi di sumur-sumur atau sumber mata air. Filosofi padusan sebenarnya adalah media untuk introspeksi diri atas kesalahan yang pernah dilakukan pada masa lalu. Kegiatan padusan sangat unik bahkan mampu menarik minat masyarakat dan wisatawan domestik hingga mancanegara.
Padusan sebaiknya dilaksanakan dalam suasana yang sepi untuk memunculkan kesadaran diri agar menjadi pribadi yang lebih baik daripada sebelumnya.
2. Text Explanation tentang Budaya II
General Statement
Sekaten is an anual celebration that takes place in Yogyakarta, Indonesia. It is a significant cultural tradition for the Javanese people.
The celebration lasts for seven days and is filled with various activities, such as traditional music performances, food festivals, and art exhibitions.
Explanation
The main attraction of Sekaten is the fair that takes place in the courtyard of the Yogyakarta Palace.
The fair is a lively event where people can buy tradional Javanese items such as batik clothes, traditional snacks, and handicrafts.
On the last day of the Sekaten celebration, a unique ritual takes place. The ritual is called Grebeg Maulud, where people gather to pray for the blessings of the Prophet Muhammad.
During the ritual, a large quantity of food is distributed to the people as a symbol of sharing and community.
Sekaten is only a celebration of the Javanese culture, but it is also a time for people to gather and strengthen their bond with one another.
Conclusion
The celebration reflects the core values of the Javanese poeple, such as togetherness, gratitude, and respect for tradition.
Terjemahan