Salah satu indicator yaitu indikator ESG, tingkat kepercayaan terhadap perusahaan swasta sedikit lebih tinggi dibandingkan BUMN. Untuk perusahaan swasta, nilai tertinggi 5,06 pada sub-indikator Governance atau tata kelola dan yang terendah adalah Environmental atau Tanggung Jawab Sosial & Lingkungan (TJSL). Sebaliknya, untuk BUMN, sub-indikator dengan tingkat kepercayaan tertinggi adalah Environmental yaitu 4,81 dan yang terendah adalah Governance atau Tata Kelola 4,67.
Salah satu aspek penting yang ditekankan dalam hasil riset ini adalah perlunya peningkatan kapabilitas praktisi Humas dan Komunikasi di berbagai sektor. Terutama di sektor BUMN, perlunya memperkaya kompetensi yang berkaitan dengan indikator crisis management, mengingat globalisasi menciptakan ketidakpastian dan kompleksitas dalam bisnis. Di sektor swasta, pemahaman dan kemampuan dalam mengatasi isu terkait kesejahteraan karyawan yang berpotensi menimbulkan krisis juga menjadi hal yang penting.
"Kami berharap hasil riset ini dapat menginspirasi perubahan yang lebih baik untuk Indonesia. Kami ingin hasil riset ini menjadi landasan bagi berbagai sektor bisnis khususnya praktisi, korporasi, pemerintah, lembaga, dan semua yang terlibat dalam komunikasi strategis untuk mengambil keputusan yang lebih baik dan membangun reputasi yang kuat," kata Ketua Umum PERHUMAS, Boy Kelana.
PERHUMAS Indicators merupakan langkah pertama dalam upaya PERHUMAS untuk memberikan panduan bagi praktisi kehumasan di seluruh Indonesia. Organisasi ini berharap riset ini juga akan memberikan kontribusi penting dalam merancang undang-undang kehumasan, serta menjadikan aspek komunikasi sebagai faktor utama dalam kesuksesan suatu organisasi atau perusahaan di masa mendatang.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News