Diketahui bahwa benda langit tersebut berlalu dari arah selatan ke arah utara. Namun, tidak lama setelah kejadian itu, cahayanya menjadi kecil dan akhirnya menghilang.
Warjono, Kepala Stasiun Meteorologi, dari BMKG menjelaskan bahwa pihaknya tidak mengamati secara langsung femonema tersebut.
Walaupun demikian, Warjono bias memastikan bahwa yang terlintas adalah meteor.
“Kalau pengamatan secara langsung dari pihak BMKG belum ada, tetapi melihat kejadian tersebut, bissa dipastikan kalua itu adalah meteor atau warga biasa menyebutnya dengan bintang jatuh,” ungkap Warjono.
Warjono juga mengatakan bahwa pada umumnya meteor akan habis di atmosfer sebelum akhirnya sampai di bumi.
Baca Juga: Kebakaran Ruko di Singosaren Solo, 10 Unit Mobil Damkar Dikerahkan
“Biasanya meteor sudah sebelum jatuh ke bumi, jarang sekali ada yang bias sampai ke bumi.” Ujarnya.
Warjono juga mengatakan bahwa meteor jatuh merupakan hal yang sudah biasa.
Penulis: Naila Suci Khoirunnisa