Rindu kami padamu ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya Rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
Puisi 7
Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kalau gulita menjelma
Engkau datang sebagai rahmat
Di saat Jahiliyah merambah
Di tengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat kalam ilahi
Puisi 8
Aku Mencintaimu, ya Rasul
Ya Rabb…
Izinkan aku untuk mencintai kekasihmu, Muhammad
Bantu aku untuk terus mengingatnya
Dan bershalawat kepadanya
Ya Muhammad…
Andaikan sekarang ini aku masih bisa melihatmu
Mendengarkan nasihat-nasihatmu
Apakah engkau akan menerimaku sebagai umatmu?
Begitu malu diri ini, bila mengharap rahmatmu
Karena aku tahu, diri ini masih belum layak
Tapi…
Apapun pendapatmu…
Tetap satu yang menjadi panutanku, terhadapmu
Yaitu dengan cara mengingatmu
Meneladanimu, dan bershalawat kepadamu…
Karena aku mencintaimu ya Rasul..
Puisi 9
Muhammad Sang Peneduh Jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutera
Terasa hangat pelukan sang ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara peneduh jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya, yang tidak bisa membaca
Dan menulis
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira’
Mendapatkan wahyu pertama
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan yang tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela Islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
Ya Allah
Kuingin bertemu dengan sang peneduh jiwa itu
Walaupun hanya dalam bunga mimpi
Kekasihku ya Muhammad
Puisi 10
Mulianya Sang Nabi
Mulianya Sang Nabi
Ibarat cahaya di atas cahaya
Cahayanya tak terhingga
Menerangi relung hati
Sang pengobat gundah
Sang pengobat gelisah
Beliau sang penyiram jiwa
Menyejukkan setiap insan
Nabiku Bagindaku
Sang cahaya kehidupan
Penuntun umat manusia
Ke jalan kebenaran
Puisi 11
Guru Agung
Oleh: Lutfiatul Aeni
Ya Muhammad
Kehadiranmu
Laksana pelita saat malam tiba
Bagai bara kala dingin menyergap
Kau..................
Ibarat hujan di padang gersang
Seperti seteguk air ketika haus meradang
Pelipur lara saat duka tiba
Pengobat rindu sang kekasih
Kau.................
Seorang guru agung
Bagi kami yang dilanda bingung
Kau ajarkan arti kebenaran sejati
Ajaranmu benar adanya
Tauhidmu kekal dirasa
Terpatri kuat penuh tabah
Laailaha ilallah muhammadur rosulullah
Kau hantarkan ruh suci
Menuju kehadirat ilahi
Dalam nuansa surgawi Kau hadir bersama kami
Ya Rasulullah Dengan asa penuh pasrah
Aku bersimpuh dalam patuh
Mengharap syafaatmu penuh berkah
Tiada apa dapat kuberi
Dari sucinya nurani Jantung di dada Kuberi kau cinta...
Puisi 12
Pemimpin Agama
Oleh: Falah Syifa
Kearifanmu tunjukkan cahaya hati
Walau caci maki iringi langkahmu
Engkau tetap dalam ikhtiarmu
Satu yang ingin kau raih
Hanya untuk ilahi rabbi
Dalam kehampaan yang membatu Shalat dan tasbih sebagai obatmu
Dalam kekeringan jiwa
Hanya Allah yang kau ingat
Harta dunia tak kau hiraukan
Akhiratlah yang menjadi tujuan
Hidupmu untuk perangi kemungkaran
Demi menegakkan agama Allah
Satu-satunya agama yang diridhoi
Islamlah yang kau imani
Demikianlah paparan mengenai kumpulan contoh puisi tentang Maulid Nabi yang singkat dan menyentuh.
Baca Juga: 2 Contoh Pidato Bahasa Inggris tentang Maulid Nabi: Singkat dan Artinya
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.