12 Puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, Singkat, dan Menyentuh Hati

21 September 2023 09:00 WIB
Contoh puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, singkat, dan menyentuh hati.
Contoh puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, singkat, dan menyentuh hati. ( Freepik)

Sonora.ID - Peringatan Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Kata maulid atau milad berasal dari bahasa Arab yang berarti hari lahir. 

Peringatan Maulid Nabi jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya dalam kalender Hijriyah. Di tahun 2023 ini Maulid Nabi jatuh pada tanggal 28 September 2023.

Peringatan ini pun menjadi momentum yang tepat bagi umat Muslim di dunia untuk kembali mengingat kisah hidup serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah.

Berbagai cara pun dilakukan oleh umat Muslim untuk merayakan peringatan ini seperti menggelar pengajian, lomba pidato atau puisi.

Tak hanya menggelar berbagai acara, masyarakat yang beragama Islam biasanya juga meramaikan media sosial dengan mengunggah berbagai ucapan, quotes, puisi untuk memperingati peringatan ini.

Berikut ini pun kami sajikan kumpulan contoh puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, singkat, dan menyentuh hati yang dapat kamu gunakan untuk lomba maupun untuk dibagikan ke media sosial, dikutip dari berbagai sumber.

Baca Juga: 5 Ceramah Maulid Nabi 2023 beserta Dalilnya: Singkat dan Penuh Makna

Puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, Singkat, dan Menyentuh Hati

Puisi 1

Rindu Rasul

Rindu Kami Padamu Ya Rasul

Rindu Tiada Terperi

Berabad Jarak Darimu Ya Rasul

Serasa Dikau Di Sini

Cinta Ikhlasmu Pada Manusia

Bagai Cahaya Surga

Dapatkah Kami Membalas Cintamu

Secara Bersahaja

Puisi 2

Puisi Nabi Muhammad Saw

Yaa Nabi Yaa Rasulullah

Cahaya hati kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun

Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia

Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia

Engkaulah cahaya di atas cahaya

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa mulia akhlaqmu

Bagai cahaya kemuliaan al-Quran

Besarnya perjuanganmu menegakkan agama

Agungnya cintamu menyayangi sesama

Harum senyummu pada wajah dunia

Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa indah akhlaqmu

Bagai cahaya keindahan al-Quran

Rindu kami padamu sepanjang waktu

Engkaulah cermin bagi hidup kami

Engkaulah petunjuk perjalanan kami

Engkaulah mata air hati dan pikiran kami

Wahai teladan yang tak pernah padam

Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah

Betapa suci akhlaqmu

Bagai cahaya kesucian al-Quran

Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami

Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami

Mengalirlah jihadmu dalam hati kami

Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami

Yaa Nabi Yaa Rasulullah

Pujaan hati kami, kekasih Allah

Anta syamsun anta badrun

Anta nurun fawqa nuri

Engkaulah surya, engkaulah purnama

Engkau cahaya di atas cahaya..

Puisi 3

Muhammad Sang Peneduh Jiwa”

Terdengar tangisan bahagia

Angin yang berhembus selembut sutera

Terasa hangat pelukan sang ibunda

Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa

Bagai butir mutiara peneduh jiwa

Sang Muhammad bin Abdullah

Dengan kekurangannya, yang tidak bisa membaca

Dan menulis

Menuntunnya dalam takdir Allah SWT

Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira’

Mendapatkan wahyu pertama

Dakwah yang sulit diterima masyarakat

Godaan-godaan dan siksaan yang tak bisa dihindarkan

Ketika perang tanpa henti membela Islam

Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang

Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW

Ya Allah

Kuingin bertemu dengan sang peneduh jiwa itu

Walaupun hanya dalam bunga mimpi

Kekasihku ya Muhammad

Puisi 4

Nabi di Akhir Zaman

Oleh: Nadyrra Putry

Engkau datang menembus dinding kegelapan

Ketika jahiliyah menguasai zaman

Dan di dunia di landa kesuraman

Hadirmu menjadi lentera penerang jalan

Allah menunjukkmu memimpin umat Islam

Kepadamu ayat suci diturunkan

Yang kini terkumpul dalam kitab Al-Qur’an

Sebuah perintahNya yang harus engkau ajarkan

Engkaulah Nabi akhir zaman

Tuntunanmu menjadi suri tauladan

Mengajarkan kami keimanan

Membimbing kami menuju ketaqwaan

Ya Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassallam

Kepadamu sholawat dan salam kami tujukan

Berharap syafaatmu di hari kemudian

Semoga kami umatmu mendapatkan pengampunan

Puisi 5

Rasulullah Menyuruh Kita

Oleh: Taufik Ismail

Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu

Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda

Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin

Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin

Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar

Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar

Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas

Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas

Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan

Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan

Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita

Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat

Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat

Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita

Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan

Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka

Kita cintai anak yatim dan piatu

Pada Rasulullah kita bersangatan cinta

Gemetar kami dalam zikir

Gagap kami menyanyikan shalawat

Tiada cukup butir tasbih

Tiada memada kosa kata

Dalam membalas cintanya

Secara sederhana

Puisi 6

Rindu Rasul

Oleh: Taufik Ismail

Rindu kami padamu ya Rasul

Rindu tiada terperi

Berabad jarak darimu ya Rasul

Serasa dikau di sini

Cinta ikhlasmu pada manusia

Bagai cahaya surga

Dapatkah kami membalas cintamu

Secara bersahaja

Puisi 7

Ya Muhammad

Engkau sebagai penerang dunia

Kalau gulita menjelma

Engkau datang sebagai rahmat

Di saat Jahiliyah merambah

Di tengah kebodohan umat

Yang semakin mencuat

Hadirmu laksana sebatang lilin

Yang menerangi dinding-dinding kegelapan

Hingga terang menggantikan

Ya Muhammad

Engkaulah akhir dari segala Nabi

Yang mengajari kami ajaran suci

Lewat kalam ilahi

Puisi 8

Aku Mencintaimu, ya Rasul

Ya Rabb…

Izinkan aku untuk mencintai kekasihmu, Muhammad

Bantu aku untuk terus mengingatnya

Dan bershalawat kepadanya

Ya Muhammad…

Andaikan sekarang ini aku masih bisa melihatmu

Mendengarkan nasihat-nasihatmu

Apakah engkau akan menerimaku sebagai umatmu?

Begitu malu diri ini, bila mengharap rahmatmu

Karena aku tahu, diri ini masih belum layak

Tapi…

Apapun pendapatmu…

Tetap satu yang menjadi panutanku, terhadapmu

Yaitu dengan cara mengingatmu

Meneladanimu, dan bershalawat kepadamu…

Karena aku mencintaimu ya Rasul..

Puisi 9

Muhammad Sang Peneduh Jiwa

Terdengar tangisan bahagia

Angin yang berhembus selembut sutera

Terasa hangat pelukan sang ibunda

Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa

Bagai butir mutiara peneduh jiwa

Sang Muhammad bin Abdullah

Dengan kekurangannya, yang tidak bisa membaca

Dan menulis

Menuntunnya dalam takdir Allah SWT

Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira’

Mendapatkan wahyu pertama

Dakwah yang sulit diterima masyarakat

Godaan-godaan dan siksaan yang tak bisa dihindarkan

Ketika perang tanpa henti membela Islam

Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang

Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW

Ya Allah

Kuingin bertemu dengan sang peneduh jiwa itu

Walaupun hanya dalam bunga mimpi

Kekasihku ya Muhammad

Puisi 10

Mulianya Sang Nabi

Mulianya Sang Nabi

Ibarat cahaya di atas cahaya

Cahayanya tak terhingga

Menerangi relung hati

Sang pengobat gundah

Sang pengobat gelisah

Beliau sang penyiram jiwa

Menyejukkan setiap insan

Nabiku Bagindaku

Sang cahaya kehidupan

Penuntun umat manusia

Ke jalan kebenaran

Puisi 11

Guru Agung

Oleh: Lutfiatul Aeni

Ya Muhammad

Kehadiranmu

Laksana pelita saat malam tiba

Bagai bara kala dingin menyergap

Kau..................

Ibarat hujan di padang gersang

Seperti seteguk air ketika haus meradang

Pelipur lara saat duka tiba

Pengobat rindu sang kekasih

Kau.................

Seorang guru agung

Bagi kami yang dilanda bingung

Kau ajarkan arti kebenaran sejati

Ajaranmu benar adanya

Tauhidmu kekal dirasa

Terpatri kuat penuh tabah

Laailaha ilallah muhammadur rosulullah

Kau hantarkan ruh suci

Menuju kehadirat ilahi

Dalam nuansa surgawi Kau hadir bersama kami

Ya Rasulullah Dengan asa penuh pasrah

Aku bersimpuh dalam patuh

Mengharap syafaatmu penuh berkah

Tiada apa dapat kuberi

Dari sucinya nurani Jantung di dada Kuberi kau cinta...

Puisi 12

Pemimpin Agama

Oleh: Falah Syifa

Kearifanmu tunjukkan cahaya hati

Walau caci maki iringi langkahmu

Engkau tetap dalam ikhtiarmu

Satu yang ingin kau raih

Hanya untuk ilahi rabbi

Dalam kehampaan yang membatu Shalat dan tasbih sebagai obatmu

Dalam kekeringan jiwa

Hanya Allah yang kau ingat

Harta dunia tak kau hiraukan

Akhiratlah yang menjadi tujuan

Hidupmu untuk perangi kemungkaran

Demi menegakkan agama Allah

Satu-satunya agama yang diridhoi

Islamlah yang kau imani

Demikianlah paparan mengenai kumpulan contoh puisi tentang Maulid Nabi yang singkat dan menyentuh.

Baca Juga: 2 Contoh Pidato Bahasa Inggris tentang Maulid Nabi: Singkat dan Artinya

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm