Sonora.ID - Peringatan Maulid Nabi adalah peringatan hari lahir Nabi Muhammad SAW. Kata maulid atau milad berasal dari bahasa Arab yang berarti hari lahir.
Peringatan Maulid Nabi jatuh pada 12 Rabiul Awal setiap tahunnya dalam kalender Hijriyah. Di tahun 2023 ini Maulid Nabi jatuh pada tanggal 28 September 2023.
Peringatan ini pun menjadi momentum yang tepat bagi umat Muslim di dunia untuk kembali mengingat kisah hidup serta perjuangan Nabi Muhammad SAW dalam berdakwah.
Berbagai cara pun dilakukan oleh umat Muslim untuk merayakan peringatan ini seperti menggelar pengajian, lomba pidato atau puisi.
Tak hanya menggelar berbagai acara, masyarakat yang beragama Islam biasanya juga meramaikan media sosial dengan mengunggah berbagai ucapan, quotes, puisi untuk memperingati peringatan ini.
Berikut ini pun kami sajikan kumpulan contoh puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, singkat, dan menyentuh hati yang dapat kamu gunakan untuk lomba maupun untuk dibagikan ke media sosial, dikutip dari berbagai sumber.
Baca Juga: 5 Ceramah Maulid Nabi 2023 beserta Dalilnya: Singkat dan Penuh Makna
Puisi Maulid Nabi 2023 yang Islami, Singkat, dan Menyentuh Hati
Puisi 1
Rindu Rasul
Rindu Kami Padamu Ya Rasul
Rindu Tiada Terperi
Berabad Jarak Darimu Ya Rasul
Serasa Dikau Di Sini
Cinta Ikhlasmu Pada Manusia
Bagai Cahaya Surga
Dapatkah Kami Membalas Cintamu
Secara Bersahaja
Puisi 2
Puisi Nabi Muhammad Saw
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Cahaya hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya yang menyinari kelamnya hati manusia
Engkaulah purnama penerang gelapnya jiwa manusia
Engkaulah cahaya di atas cahaya
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa mulia akhlaqmu
Bagai cahaya kemuliaan al-Quran
Besarnya perjuanganmu menegakkan agama
Agungnya cintamu menyayangi sesama
Harum senyummu pada wajah dunia
Betapa ramah sikapmu tertanam dalam jiwa
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa indah akhlaqmu
Bagai cahaya keindahan al-Quran
Rindu kami padamu sepanjang waktu
Engkaulah cermin bagi hidup kami
Engkaulah petunjuk perjalanan kami
Engkaulah mata air hati dan pikiran kami
Wahai teladan yang tak pernah padam
Yaa Nabiyallah, Yaa Habiballah
Betapa suci akhlaqmu
Bagai cahaya kesucian al-Quran
Hadirkanlah cintamu dalam ibadah kami
Ajarkanlah ketabahanmu dalam doa kami
Mengalirlah jihadmu dalam hati kami
Tumbuhkanlah akhlaqmu dalam hidup kami
Yaa Nabi Yaa Rasulullah
Pujaan hati kami, kekasih Allah
Anta syamsun anta badrun
Anta nurun fawqa nuri
Engkaulah surya, engkaulah purnama
Engkau cahaya di atas cahaya..
Puisi 3
Muhammad Sang Peneduh Jiwa”
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutera
Terasa hangat pelukan sang ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara peneduh jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya, yang tidak bisa membaca
Dan menulis
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira’
Mendapatkan wahyu pertama
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan yang tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela Islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
Ya Allah
Kuingin bertemu dengan sang peneduh jiwa itu
Walaupun hanya dalam bunga mimpi
Kekasihku ya Muhammad
Puisi 4
Nabi di Akhir Zaman
Oleh: Nadyrra Putry
Engkau datang menembus dinding kegelapan
Ketika jahiliyah menguasai zaman
Dan di dunia di landa kesuraman
Hadirmu menjadi lentera penerang jalan
Allah menunjukkmu memimpin umat Islam
Kepadamu ayat suci diturunkan
Yang kini terkumpul dalam kitab Al-Qur’an
Sebuah perintahNya yang harus engkau ajarkan
Engkaulah Nabi akhir zaman
Tuntunanmu menjadi suri tauladan
Mengajarkan kami keimanan
Membimbing kami menuju ketaqwaan
Ya Rasulullah Shollallahu Alaihi Wassallam
Kepadamu sholawat dan salam kami tujukan
Berharap syafaatmu di hari kemudian
Semoga kami umatmu mendapatkan pengampunan
Puisi 5
Rasulullah Menyuruh Kita
Oleh: Taufik Ismail
Rasul menyuruh kita mencintai yatim piatu
Rasul sendiri waktu kecil tanpa ayah, tiada ibunda
Mencintai anak yatim piatu adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang miskin
Rasul sendiri tanpa harta, dia lelaki yang sungguh miskin
Mencintai orang miskin adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang lapar
Rasul sendiri ketat ikat pinggangnya, tak pernah longgar
Mencintai orang lapar adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai orang-orang tergilas
Rasul sendiri teladan ketegaran ketika ditindas
Mencintai orang tertindas adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita mencintai hewan, pohon dan lingkungan
Rasul sendiri lemah lembut pada kucing kesayangan
Mencintai satwa dan alam lingkungan adalah mencintai Rasul kita
Rasul menyuruh kita santun dalam beda pendapat
Rasul sendiri tidak marah bila beliau didebat
Santun dalam beda pendapat adalah mencintai Rasul kita
Kita cintai orang-orang lapar dan berkekurangan
Kita cintai orang-orang tertindas, dimanapun mereka
Kita cintai anak yatim dan piatu
Pada Rasulullah kita bersangatan cinta
Gemetar kami dalam zikir
Gagap kami menyanyikan shalawat
Tiada cukup butir tasbih
Tiada memada kosa kata
Dalam membalas cintanya
Secara sederhana
Puisi 6
Rindu Rasul
Oleh: Taufik Ismail
Rindu kami padamu ya Rasul
Rindu tiada terperi
Berabad jarak darimu ya Rasul
Serasa dikau di sini
Cinta ikhlasmu pada manusia
Bagai cahaya surga
Dapatkah kami membalas cintamu
Secara bersahaja
Puisi 7
Ya Muhammad
Engkau sebagai penerang dunia
Kalau gulita menjelma
Engkau datang sebagai rahmat
Di saat Jahiliyah merambah
Di tengah kebodohan umat
Yang semakin mencuat
Hadirmu laksana sebatang lilin
Yang menerangi dinding-dinding kegelapan
Hingga terang menggantikan
Ya Muhammad
Engkaulah akhir dari segala Nabi
Yang mengajari kami ajaran suci
Lewat kalam ilahi
Puisi 8
Aku Mencintaimu, ya Rasul
Ya Rabb…
Izinkan aku untuk mencintai kekasihmu, Muhammad
Bantu aku untuk terus mengingatnya
Dan bershalawat kepadanya
Ya Muhammad…
Andaikan sekarang ini aku masih bisa melihatmu
Mendengarkan nasihat-nasihatmu
Apakah engkau akan menerimaku sebagai umatmu?
Begitu malu diri ini, bila mengharap rahmatmu
Karena aku tahu, diri ini masih belum layak
Tapi…
Apapun pendapatmu…
Tetap satu yang menjadi panutanku, terhadapmu
Yaitu dengan cara mengingatmu
Meneladanimu, dan bershalawat kepadamu…
Karena aku mencintaimu ya Rasul..
Puisi 9
Muhammad Sang Peneduh Jiwa
Terdengar tangisan bahagia
Angin yang berhembus selembut sutera
Terasa hangat pelukan sang ibunda
Menyambut lahirnya seorang bayi istimewa
Bagai butir mutiara peneduh jiwa
Sang Muhammad bin Abdullah
Dengan kekurangannya, yang tidak bisa membaca
Dan menulis
Menuntunnya dalam takdir Allah SWT
Ketika dalam kesunyiannya di Gua Hira’
Mendapatkan wahyu pertama
Dakwah yang sulit diterima masyarakat
Godaan-godaan dan siksaan yang tak bisa dihindarkan
Ketika perang tanpa henti membela Islam
Yang harus diteladani umatnya hingga sekarang
Dalam memperingati maulid Nabi Muhammad SAW
Ya Allah
Kuingin bertemu dengan sang peneduh jiwa itu
Walaupun hanya dalam bunga mimpi
Kekasihku ya Muhammad
Puisi 10
Mulianya Sang Nabi
Mulianya Sang Nabi
Ibarat cahaya di atas cahaya
Cahayanya tak terhingga
Menerangi relung hati
Sang pengobat gundah
Sang pengobat gelisah
Beliau sang penyiram jiwa
Menyejukkan setiap insan
Nabiku Bagindaku
Sang cahaya kehidupan
Penuntun umat manusia
Ke jalan kebenaran
Puisi 11
Guru Agung
Oleh: Lutfiatul Aeni
Ya Muhammad
Kehadiranmu
Laksana pelita saat malam tiba
Bagai bara kala dingin menyergap
Kau..................
Ibarat hujan di padang gersang
Seperti seteguk air ketika haus meradang
Pelipur lara saat duka tiba
Pengobat rindu sang kekasih
Kau.................
Seorang guru agung
Bagi kami yang dilanda bingung
Kau ajarkan arti kebenaran sejati
Ajaranmu benar adanya
Tauhidmu kekal dirasa
Terpatri kuat penuh tabah
Laailaha ilallah muhammadur rosulullah
Kau hantarkan ruh suci
Menuju kehadirat ilahi
Dalam nuansa surgawi Kau hadir bersama kami
Ya Rasulullah Dengan asa penuh pasrah
Aku bersimpuh dalam patuh
Mengharap syafaatmu penuh berkah
Tiada apa dapat kuberi
Dari sucinya nurani Jantung di dada Kuberi kau cinta...
Puisi 12
Pemimpin Agama
Oleh: Falah Syifa
Kearifanmu tunjukkan cahaya hati
Walau caci maki iringi langkahmu
Engkau tetap dalam ikhtiarmu
Satu yang ingin kau raih
Hanya untuk ilahi rabbi
Dalam kehampaan yang membatu Shalat dan tasbih sebagai obatmu
Dalam kekeringan jiwa
Hanya Allah yang kau ingat
Harta dunia tak kau hiraukan
Akhiratlah yang menjadi tujuan
Hidupmu untuk perangi kemungkaran
Demi menegakkan agama Allah
Satu-satunya agama yang diridhoi
Islamlah yang kau imani
Demikianlah paparan mengenai kumpulan contoh puisi tentang Maulid Nabi yang singkat dan menyentuh.
Baca Juga: 2 Contoh Pidato Bahasa Inggris tentang Maulid Nabi: Singkat dan Artinya
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.