Sepatu ini hanya cocok untuk berjalan-jalan, tidak untuk berlari atau berlatih.
Ketiga jenis sepatu ini hampir tidak memiliki perbedaan bentuk fisik karena dapat memiliki bentuk serupa.
Namun, untuk membedakannya dengan mudah, perhatikan bagian atasnya (upper).
Pada sepatu casual, bagian upper lebih tebal, kaku, dan tahan.
Selain itu, beragam bahan digunakan untuk (upper), seperti kulit dan bahan lainnya.
Ragam bahan ini digunakan untuk aspek penampilan, bukan keperluan olahraga.
Sementara itu, pada sepatu lari, bagian uppernya lebih lembut.
Ini dimaksudkan untuk memberikan kenyamanan saat digunakan untuk berlari.
Pada sepatu training, beberapa model hampir mirip dengan sepatu lari, tetapi umumnya lebih kokoh.
Ini karena mereka memerlukan tingkat ketahanan yang lebih tinggi, mengingat adanya gesekan yang lebih banyak.
Baca Juga: Pengertian Istilah BNWB dalam Dunia Sneakers, Wajib Kalian Ketahui Nih
Lantas apakah masing-masing sepatu bisa digunakan untuk aktivitas selain kegunaannya?
Seseorang yang melakukan latihan namun mengenakan sepatu running, contohnya, akan mengalami kesulitan dalam gerakan mereka dibandingkan saat menggunakan sepatu training.
Begitu pula jika seseorang yang berlari tetapi mengenakan sepatu training, hal ini dapat mengakibatkan kesulitan.
Meskipun ada beberapa jenis sepatu training yang memiliki bantalan lebih tebal dan dapat digunakan untuk lari hingga sekitar 5 kilometer, namun sebagian besar dari mereka tidak dirancang untuk penggunaan dalam berlari.
Di sisi lain, sepatu casual tidak sesuai untuk aktivitas lari atau latihan.
Penggunaan sepatu casual dalam konteks ini dapat meningkatkan risiko cedera karena teknologi pembuatannya tidak ditujukan untuk berlari atau latihan.
Baca Juga: Hargai Jasa Kobe Bryant, Nike Luncurkan Sneakers Kobe 5 Protro
Penulis: Arkan Pradipta