Solo, Sonora.ID – Seorang warga Kota Solo yang bernama Sentot secara mengejutkan menjadi milyader karena mendapatkan uang kompensasi ganti rugi senilai kurang lebih Rp 10,7 milyar.
Kompensasi ini merupakan uang ganti rugi yang berasal dari proyek pembangunan underpass Joglo Solo.
Walaupun senang menjadi milyader dalam sekejap, Sentot masih bingung karena belum memiliki rumah pengganti yang akan ia tempati.
Sentot sendiri adalah salah satu warga di RT 04/RW 02, Kelurahan Nusukan, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Dana ganti rugi yang didapatkan oleh Sentot senilai kurang lebih Rp 10.745.208.400.
Baca Juga: Dua Selebgram Solo Raya Endorse Judi Online, Polisi Bertindak
Sentot juga berharap agar ia segera mendapatkan rumah pengganti yang layak untuk keluarganya.
Walaupun demikian, Sentot masih bimbang dan belum tahu akan pindah ke mana.
“Saya masih bingung, mau pindah juga masih mencari tempat yang cocok,” ucapnya.
Sentot juga berkata bahwa ia belum tahu kapan tepatnya ia dan keluarganya diminta untuk pindah dari rumah lamanya.
“Kami sekeluarga juga belum mengetahui pastinya kapan akan diminta untuk pindah,” tambahnya.
Sentot juga berkata bahwa ia berharap akan mendapatkan waktu yang cukup untuknya dan keluarga mencari rumah baru yang akan dihuninya.
“Mungkin dalam dua minggu, atau juga bisa saja lebih lama. Rumah kan bukan sesuatu yang bisa dibeli dengan mudah, jadi jika diberikan waktu yang lama akan lebih realistis,” ucapnya.
Sentot juga berkata sebenernya ia juga tidak ingin terlibat dalam proyek ini. Namun, Sentot dan keluarga tetap menerima kenyataan dengan berat hati.
“Saya sendiri tidak bisa berbuat banyak. Kalau saya bisa memilih, mungkin saya tidak ingin terlibat dalam proyek ini,” ucapnya.
Baca Juga: Truk Muatan Es Hantam Gerobak Bakso di Sragen, Satu Korban Tewas
Sentot juga berkata bahwa walaupun kompensasi yang diterima ia dan keluarganya cukup besar, ia masih merasa bahwa uang itu belum cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Kendati kemudian, Sentot tetap merasa bersyukur atas kompensasi yang diberikan.
Sentot yang merupakan satu-satunya kepala Keluarga (KK) di dalam sertifikat rumahnya yang saat ini hanya mengandalkan sebuah warung sebagai sumber penghasilan utamanya.
“Iya, saya pengangguran. Saya mencari nafkah dari warung dan bantuan teman-teman,” ucapnya.
Penulis: Naila Suci