Ini Alasan Pj Gubernur Sulsel Terobsesi dengan Budidaya Pisang

29 September 2023 17:45 WIB
Rapat koordinasi Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP) di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel.
Rapat koordinasi Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP) di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel. ( Dok Humas Pemprov Sulsel)

Makassar, Sonora.ID - Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan semakin menunjukkan keseriusannya untuk memasifkan budidaya pisang.

Tak tanggung-tanggung, Pemprov menggelar rapat koordinasi (Rakor) Ketahanan dan Kedaulatan Pangan Gerakan Gemar Menanam Pisang (G2MP).

Rakor berlangsung di Baruga Karaeng Pattingalloang, Rumah Jabatan Gubernur Sulsel, Kota Makassar, Kamis malam, (28/9/2023).

Rakor tersebut menghadirkan pentahelix yang terdiri dari unsur pemerintah, akademisi, badan dan atau pelaku usaha, masyarakat atau komunitas, dan media massa termasuk penyuluh pertanian.

Secara khusus, Pemprov mengundang CEO Great Giant Food, Tommy Wattimena, dan Welly Soegiono Wakil Bidang Holtikultura APINDO Pusat menjadi narasumber dalan rakor itu.

Baca Juga: Sammy Simorangkir, Tulus dan Mahalini Bakal Meriahkan Puncak Hari Jadi Sulsel 

"Karena waktu saya terbatas, saya langsung mengkonsolidasikan seluruh pemangku kepentingan terkait. Bagaimana mengakomodir dan menggerakkan upaya untuk salah satu komoditi unggulan Sulsel, yakni budidaya pisang," kata Bahtiar kepada awak media.

Lantas apa yang membuat Bahtiar terobsesi membudidayakan pisang di Sulsel?

Bahtiar mengatakan, selain beras, harus ada sumber pangan alternatif. Pisang, kata dia, termasuk komoditas mudah dikembangkan dan tidak memerlukan modal banyak.

Apalagi, masyarakat Sulawesi Selatan sudah terbiasa dengan buah tersebut.

"Pisang ini dalam waktu singkat bisa menghasilkan duit. Makanya pilihan saya adalah budidaya pisang," ujarnya.

Bahtiar menuturkan, meski telah banyak dikembangkan di Sulsel, tetapi budidaya pisang masih perlu digenjot.

Olehnya itu, pihaknya akan memanfaatkan lahan kering tidur yang ada di Sulsel untuk ditanami pisang secara secara masif.

Pihaknya menarget, awal 2024 mendatang lahan-lahan mulai ditanami pisang.

Luas lahan yang ditargetkan yakni 100.000 hektar dengan jumlah 200 juta pohon.

"Cita-cita saya bisa 1 miliar pohon pisang. Diharapkan gerakan ini berhasil dan dapat menjadikan Sulsel penghasil pisang terbesar di Indonesia," ucap Bahtiar.

Baca Juga: Harga Komoditas Pokok Naik, Sulsel Waspada Inflasi

Menurut Bahtiar, meski terlihat sederhana, namun budidaya pisang tidak bisa dilakukan asal-asalan. Harus ada ilmu pengetahuan yang cukup agar hasilnya optimal.

Karena itu, peran perguruan tinggi sangat dibutuhkan. Ditambah dukungan penuh dari masyarakat, pemuka agama, DPRD juga Pemda Kabupaten dan Kota.

Dalam kesempatan tersebut, Wakil Ketua DPRD Sulsel, Syaharuddin Alrif, menyatakan bahwa legislatif mendukung penuh program tersebut.

Ia menilai, melalui program tersebut, dua hal telah dilakukan oleh Pemprov Sulsel dibawah kepemimpinan Bahtiar sebagai Pj Gubernur.

Pertama perubahan metode menanam pisang yang sebelumnya secara tradisonal beralih ke moderen. Kemudian, mengubah budaya konsumtif menjadi industri.

"Itu dua keinginan Bapak Gubernur, dan tentu kami DPRD Sulawesi Selatan mendukung penuh keinginan Pak Gubernur untuk 100.000 ribu hektar yang ada di Sulsel," sebutnya.

Baca Juga: Pemprov Sulsel Gandeng GGP Lampung Kembangkan Budidaya Pisang

Sedangkan, Sekretaris Provinsi Sulsel, Andi Muhammad Arsjad, menyampaikan, kegiatan ini sebagai upaya pengentasan kemiskinan, inflasi, ketahanan atau kedaulatan pangan dengan melibatkan banyak pihak.

"Ini merupakan gerakan bersama yang didukung oleh seluruh elemen dan kita berharap gerakan ini bisa menjadi solusi untuk permasalahan. Bukan hanya pertahanan dan kekuatan pangan, tetapi juga menciptakan peluang kerja atau peluang pendapatan yang kita harapkan mengintervensi kemiskinan ekstrem," jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (TPH-Bun) Sulsel, Imran Jauzi, bergerak cepat menindaklanjuti hasil rapat sebelumnya. Termasuk melakukan pendataan lahan. Pihaknya juga menurunkan 2.000 orang penyuluh untuk memberikan pemahaman cara menanam pisang yang baik dan benar.

Ia menyebutkan, untuk tahap awal, pihaknya menyiapkan anggaran sebesar Rp30 miliar untuk penanaman pisang. Dalam jangka panjang, pihaknya akan menggunakan teknologi kultur jaringan agar dapat menghasilkan bibit pisang dalam jumlah besar. "Nantinya bibit sudah dapat diproduksi sendiri dan Sulsel menjadi sumbernya," imbuhnya.

Adapun jumlah produksi pisang di Sulsel dalam lima tahun terakhir tergolong meningkat.

Pada 2018, produksi pisang Sulsel tercatat mencapai 136 ribu ton, kemudian pada 2019 naik menjadi 142,4 ribu ton. Lalu pada 2020 sebanyak 146,5 ribu ton, 2021 sebanyak 161,5 ribu ton dan 2022 mencapai 179,7 ribu ton.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm