Sekolah juga dapat menyelenggarakan kegiatan seperti biasa jika perkembangan kualitas udara kota Banjarmasin dalam kategori Sedang atau Baik.
"Kami juga akan berkoordinasi dengan DLH dan Dinas Kesehatan serta pengamat pendidikan dalam rangka persiapan belajar di rumah atau daring," tambahnya.
"Hasil dari koordinasi itu akan menjadi pedoman untuk melaksanakan pembelajaran daring. Kami menunggu semoga rapat koordinasi segera dilaksanakan untuk diambil keputusan dan disampaikan kepada pimpinan," sambungnya lagi.
Ia tak memungkiri, banyak keluhan dari orangtua siswa yang mengeluhkan anaknya sakit akibat terhirup kabut asap.
"Memang sudah ada keluhan kepada pimpinan supaya anak-anak belajar daring. Namun kita lihat dulu kondisinya seperti apa. Kita minta juga masukan dari DLH dan Dinas Kesehatan dan pengamat," pungkasnya.
Sementara itu, Riri Firman, orangtua siswa SDN Pengambangan 5 Banjarmasin mendesak, agar pemko sudah saatnya mengambil kebijakan pembelajaran daring.
Mengingat kabut asap yang dirasakan sudah terbilang parah. Terlebih pada pagi hari saat dirinya mengantar ke sekolah.
"Itu pun sudah dipakaikan masker. Diingatkan agar tidak dilepas. Tapi tetap saja batuk-batuk," ungkapnya.
Baca Juga: Antisipasi Dampak Buruk Kabut Asap, Pemprov Kalsel Bagikan Ribuan Masker Kepada Pengguna Jalan