4. Semakin sadar apa prioritas Anda
Seiring dengan bertambahnya usia, sikap dewasa kita juga semakin berkembang. Hal ini juga mempengaruhi cara kita menjalani aktivitas sehari-hari.
Saat kita semakin dewasa, ada kalanya kita merasa malu untuk terlalu aktif meng-update media sosial atau bahkan mengungkapkan perasaan asmara secara berlebihan.
Tumbuhnya usia juga membawa pemahaman yang lebih baik tentang apa yang sebaiknya dibagikan kepada orang lain dan apa yang lebih baik disimpan untuk diri sendiri.
Kita mulai menyadari bahwa waktu kita sangat berharga dan tidak seharusnya terbuang hanya untuk mengisi media sosial seperti yang mungkin sering kita lakukan saat masih SMA atau di masa sekolah dulu.
5. Berubah menjadi orang yang mengetahui bagaimana batasan personal dan public
Alasan terakhir adalah bahwa Anda semakin menyadari batasan antara kehidupan pribadi dan kehidupan publik.
Anda dapat mengidentifikasi momen-momen yang sebaiknya Anda nikmati sendiri bersama keluarga dan momen-momen yang cocok untuk dibagikan dengan orang lain.
Ketika masih di masa SMA atau sekolah, mungkin tidak ada masalah dengan berbagi setiap momen di media sosial.
Namun, ketika Anda semakin dewasa, Anda mulai berpikir, “Apakah ada manfaatnya jika saya membagikan cerita ini?” Anda mulai berpikir lebih dewasa dan memahami batasan-batasan yang ada.
Itulah mengapa ketika semakin dewasa kita cenderung malas untuk bermain sosial media. Secara prinsip, beraktivitas di dunia maya tidaklah salah, tetapi penting untuk memahami apa yang sebaiknya dibagikan kepada orang lain dan apa yang lebih baik disimpan untuk diri sendiri serta menghormati batasan-batasan tersebut.
Baca Juga: Social Media Detox Itu Perlu, Loh! Yuk, Simak Alasannya!