Nurcholis juga berharap bahwa pemerintah tidak hanya memberikan air bersih, tetapi juga membuatkan sumur bor.
“Kami berharap agar pemerintah tidak hanya memberikan air bersih, tetapi juga sumur bor yang kami berharap dapat membantu warga Wonosegoro,” tambahnya.
Marno, Kadus di Desa Bodeh, mengatakan bahwa sudah ada beberapa pihak yang memberikan bantuan air bersih, seperti dari PMI dan BPBD.
Muh Aziz Nugroho, Staf Humas PMI Boyolali, menjelaskan bahwa penyaluran air bersih dari pihak PMI berlangsung selama dua hari, yaitu dari 26-27 September 2023.
“PMI Kabupaten Boyolali menyalurkan bantuan di dua Kecamatan di Kabupaten Boyolali yang mengalami krisis air di antaranya di Kecamatan Wonosegoro di Dukuh Ngumul. Proses ini berlangsung selama dua hari,” ucapnya.
PMI menyiapkan dua unit mobil tangka yang berkapasitas 5.000 liter dan 4.000 liter untuk keperluan penyaluran air bersih di Kecamatan Wonogiri.
Sedangkan dari pihak BPBD juga menyalurkan air bersih untuk warga Kecamatan Wonosegoro.
Penyaluran air ini berlangsung pada Selasa (08/08/2023) lalu. Sebanyak 14 tangk dikirim ke empat kecamatan yakni Kecamatan Tamansari, Wonosamodro, Wonosegoro, dan Kemusu.
Warga yang mendapatkan bantuan air bersih ini tentunya mengaku sangat senang dan bersyukur atas bantuan yang diberikan kepada mereka.
Baca Juga: Jelang Piala Dunia U-17, Pedagang Shelter Manahan Minta Kompensasi
Penulis: Naila Suci