2. Memberi variasi rasa
Salah satu tujuan utama adalah untuk memberikan variasi rasa yang menarik bagi konsumen. Variasi rasa ini dapat dicapai melalui berbagai metode inovatif.
Baca Juga: Manfaat dari Meneladani Asmaul Husna Al-Wakil dan Contoh Sikapnya
Sebagai contoh, ketika berbicara tentang makanan seperti Lumpia Semarang, kita dapat menciptakan variasi rasa yang berbeda untuk menggugah selera konsumen.
Caranya dengan menciptakan Lumpia Raja Nusantara dengan campuran jamur Nusantara dan kacang mete, atau Lumpia Kajamu dengan daging kambing muda.
Ada juga opsi Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Lumpia Crab dengan isi daging kepiting, Lumpia Original dengan kombinasi udang, rebung, dan ayam, serta Lumpia Plain yang cocok bagi vegetarian.
3. Meningkatkan Masa Simpan
Salah satu tantangan dalam industri makanan adalah memperpanjang masa simpan produk.
Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk dengan menambahkan bahan kimia seperti asam sitrat, garam, atau gula sebagai pengawet alami.
Selain itu, metode biologis seperti fermentasi, pengasaman, atau pengasinan/pemanisan juga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan produk.
Dengan memastikan produk tetap segar lebih lama, produsen dapat mengurangi pemborosan makanan dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Perbedaan Teks Laporan Hasil Observasi dengan Teks Deskripsi
4. Meningkatkan Kehigienisan
Dengan menjalankan produksi yang mematuhi standar kebersihan yang ketat, industri pangan dapat memastikan bahwa produknya aman dikonsumsi dan memenuhi tingkat kualitas yang diharapkan.
Kepercayaan konsumen adalah aset berharga dalam industri pangan, dan dengan memenuhi standar kebersihan yang tinggi, industri tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat, menciptakan keberlanjutan dalam jangka panjang.
Itulah tadi pemaparannya. Jadi, jika kamu mendapat pertanyaan, "Jelaskan tujuan modifikasi makanan hewani dan nabati!", tak perlu merasa bingung lagi, ya.