Sonora.ID - Pernahkah kamu menghadapi pertanyaan berbunyi, "Jelaskan tujuan modifikasi makanan hewani dan nabati!" ketika belajar di sekolah?
Sebelum dapat menjawab pertanyaan tersebut, kita harus memahami terlebih dahulu apa itu modifikasi makanan.
Modifikasi makanan adalah proses merubah bentuk dan rasa yang kurang menarik menjadi lebih menarik tanpa menghilangkan bentuk serta rasa aslinya, demikian dikutip dari Modul Prakarya dan KWU oleh Rossa Vini Anggalia,. S.P,. M.M.
Baca Juga: Berikut Ini Adalah 3 Komponen Biotik Berdasarkan Peranannya!
Pada dasarnya, tujuan modifikasi makanan baik dalam bentuk hewani maupun nabati yakni:
Agar lebih memahami tujuan tersebut, simak penjelasannya di bawah ini.
1. Memberi variasi bentuk
Mengubah tampilan makanan dengan cara yang kreatif dapat menarik minat konsumen.
Sebagai contoh, jika nasi goreng disajikan dengan penampilan biasa, mungkin tidak akan menarik perhatian pembeli karena sudah biasa.
Namun, dengan menciptakan bentuk nasi goreng yang lucu dan menarik, seperti karakter Doraemon, kita dapat menarik anak-anak dan membangkitkan minat mereka untuk mencicipi makanan tersebut.
2. Memberi variasi rasa
Salah satu tujuan utama adalah untuk memberikan variasi rasa yang menarik bagi konsumen. Variasi rasa ini dapat dicapai melalui berbagai metode inovatif.
Baca Juga: Manfaat dari Meneladani Asmaul Husna Al-Wakil dan Contoh Sikapnya
Sebagai contoh, ketika berbicara tentang makanan seperti Lumpia Semarang, kita dapat menciptakan variasi rasa yang berbeda untuk menggugah selera konsumen.
Caranya dengan menciptakan Lumpia Raja Nusantara dengan campuran jamur Nusantara dan kacang mete, atau Lumpia Kajamu dengan daging kambing muda.
Ada juga opsi Lumpia Fish dengan campuran daging ikan kakap, Lumpia Crab dengan isi daging kepiting, Lumpia Original dengan kombinasi udang, rebung, dan ayam, serta Lumpia Plain yang cocok bagi vegetarian.
3. Meningkatkan Masa Simpan
Salah satu tantangan dalam industri makanan adalah memperpanjang masa simpan produk.
Hal ini dapat dicapai dengan berbagai cara, termasuk dengan menambahkan bahan kimia seperti asam sitrat, garam, atau gula sebagai pengawet alami.
Selain itu, metode biologis seperti fermentasi, pengasaman, atau pengasinan/pemanisan juga dapat digunakan untuk meningkatkan daya tahan produk.
Dengan memastikan produk tetap segar lebih lama, produsen dapat mengurangi pemborosan makanan dan memenuhi permintaan pasar yang lebih luas.
Baca Juga: Perbedaan Teks Laporan Hasil Observasi dengan Teks Deskripsi
4. Meningkatkan Kehigienisan
Dengan menjalankan produksi yang mematuhi standar kebersihan yang ketat, industri pangan dapat memastikan bahwa produknya aman dikonsumsi dan memenuhi tingkat kualitas yang diharapkan.
Kepercayaan konsumen adalah aset berharga dalam industri pangan, dan dengan memenuhi standar kebersihan yang tinggi, industri tersebut dapat tumbuh dan berkembang dengan pesat, menciptakan keberlanjutan dalam jangka panjang.
Itulah tadi pemaparannya. Jadi, jika kamu mendapat pertanyaan, "Jelaskan tujuan modifikasi makanan hewani dan nabati!", tak perlu merasa bingung lagi, ya.