Dalam teori ini disebutkan bahwa di jagat raya terdapat gas yang berkumpul menjadi kabut (nebula).
Gaya tarik-menarik antar gas ini membentuk kumpulan kabut yang sangat besar dan berputar semakin cepat.
Kemudian materi kabut di bagian khatulistiwa akan terlempar memisah dan memadah akibat adanya pendinginan.
Teori kabut terbagi menjadi beberapa tahapan:
2. Teori Planetisimal
Proses pembentukan bumi menurut teori Planetisimal dikemukakan oleh ahli astronomi Amerika Forest Ray Moulton dan rekannya, ahli geologi bernama Thomas C. Chamberlain pada awal abad ke-20.
Teori ini mengemukakan bahwa matahari terdiri dari massa gas bermassa besar.
Pada suatu saat melintas bintang lain dengan ukuran hampir sama dengan matahari, bintang tersebut melintas begitu dekat sehingga hampir terjadi tabrakan.
Karena dekat dengan lintasan, pengaruh gaya gravitasi antara dua bintang ini mengakibatkan tertariknya gas dan materi ringan pada bagian tepi.
Karena pengaruh gaya gravitasi tersebut, sebagian materi terlempar meninggalkan permukaan matahari dan bintang.