Setiap pakaian yang dikenakannya selalu menarik perhatian dan menjadi panutan di mata publik, termasuk aksesori dan busana yang ia kenakan.
Khususnya ketika seorang pangeran (Duke) meninggal dunia dan Ratu Victoria hadir dalam upacara pemakaman sebagai ungkapan belasungkawa, ia mengekspresikan kesedihannya dengan mengenakan gaun berwarna hitam.
Sejak saat itu, penggunaan warna hitam untuk melambangkan duka menjadi tren yang banyak diadopsi oleh orang-orang, bahkan di Amerika Serikat.
Namun, ada beberapa negara lain yang memiliki tradisi warna berduka yang berbeda. Sebagai contoh, di India dan China, warna putih sering digunakan dalam situasi berduka.
Di India, masyarakat Hindu sering mengenakan pakaian putih ketika berduka karena putih dianggap sebagai simbol kesucian.
Di beberapa negara Asia dan Afrika, ada warna-warna khusus yang digunakan dalam upacara pemakaman. Misalnya, di Afrika Selatan dan Ghana, warna merah sering digunakan dalam upacara pemakaman.
Di Thailand, warna ungu sering digunakan oleh masyarakat dalam konteks berduka. Di Myanmar, tradisi pemakaman sering melibatkan busana berwarna kuning dan biru, sementara di Iran, warna-warna tertentu seperti kuning dan biru juga digunakan.
Terlepas dari warna pakaian yang dipilih dalam momen berduka, yang terpenting adalah memakai pakaian yang sesuai dengan tradisi dan budaya yang berlaku.