Karena seringkali melibatkan tangisan, pseudobulbar affect sering kali disalahartikan sebagai depresi. Tetapi, pseudobulbar affect cenderung berlangsung dalam waktu singkat, sementara depresi menyebabkan perasaan sedih yang berkelanjutan.
Orang-orang yang mengalami depresi juga mengalami gejala tambahan seperti gangguan tidur atau hilangnya nafsu makan.
Meskipun begitu, terkadang individu yang mengidap pseudobulbar affect juga dapat mengalami depresi. Selain itu, kondisi ini biasanya terjadi pada individu dengan kondisi atau cedera neurologis, yang termasuk dalam kategori:
· Cedera otak traumatis
· Penyakit Parkinson
· Stroke
· Sclerosis lateral amiotrofik
· Penyakit alzeimer
· Cedera pada jalur neurologis yang mengatur ekspresi aksternal emosi
· Sclerosis multiple
Gejala yang parah bisa mengakibatkan perasaan malu, isolasi sosial, kecemasan, bahkan hingga depresi.
Kondisi ini dapat menghambat kemampuan individu yang mengalaminya dalam menjalani aktivitas sehari-hari dan bekerja, terutama jika mereka telah mengalami kondisi neurologis.
Baca Juga: 10 Ciri-ciri Orang Depresi Tanpa Disadari, Kamu Pernah Mengalaminya?