Sonora.ID - Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang berisikan tentang cerita, kisah, ataupun dongeng.
Cerita hikayat juga biasanya menggunakan bahasa Melayu Kuno atau Klasik sehingga terkadang sedikit sulit untuk dipahami.
Hikayat biasanya ditulis dengan berbagai tujuan, seperti untuk hiburan hingga untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.
Salah satu contoh cerita hikayat yang kaya akan nilai-nilai luhur adalah Hikayat Panji Semirang. Berikut ini pun kami sajikan ringkasan cerita Hikayat Panji Semirang lengkap dengan unsur dan nilai-nilainya.
Baca Juga: Contoh Hikayat Indera Bangsawan Lengkap dengan Unsur dan Nilai
Sinopsis Cerita ‘Hikayat Panji Semirang’
Hikayat Panji Semirang
Raja Daha mempunyai tiga orang istri. Dan dua orang putri kekasih, yang bernama Candra Kirana (yang kemudian dalam pengembaraannya jadi Kelana Panji Semirang) lahir dari permaisuri pertama, Mahadewi istri yang kedua tidak berputra.
Paduka Liku istri termuda dan yang paling dikasihi oleh Sang Katong karena cantik dan mudanya, mempunyai putri bernama Galuh Ajeng. Diceritakan Paduka Liku itu meskipun cantik-rupawan tetapi perangainya jahat dan perangai jahat ini, menurun juga kepada putrinya Galuh Ajeng.
Karena perangai yang jahat inilah, Paduka Liku tak segan-segan untuk meracun permaisuri pertama (istri yang tua), dengan harapan ia akan jadi penggantinya kelak.
Inilah pangkal cedera yang memanjangkan lelakon permaisuri raja Daha mangkat, karena termakan-racun. Putri Galuh Candra Kirana, merasa tersisih, bahkan terusir dan pergi meninggalkan negeri, mengembara dengan beberapa pengiring, termasuk Mahadewi, yang menaruh kasih dan sayang kepada Candra Kirana, yang sudah piatu itu.
Dan Sang Raja yang lemah pembawaannya tidak berdaya menghadapi rekadaya Sang Selir yang serakah itu.
Dalam pada itu, sebenarnya Candra Kirana telah dipertunangkan dengan putra Raja Kuripan yang dalam hubungan-keluarga masih Pak-tua dari Candra Kirana. Ketika putra Kuripan datang akan membawa uang jujur, ternyata Candra Kirana sudah tak ada di keraton Daha.
Putra Kuripan, bernama R. Inu Kertapati, terpaksa menerima Galuh Ajeng sebagai ganti. Tapi Galuh Ajeng, bukan saja tabiatnya kasar, melainkan juga tidak patut jadi pasangan putra Kuripan, yang mempunyai perangai halus dan tindak-tanduk serba baik.
Maka pergilah R. Inu meninggalkan Daha dengan maksud mencari kekasih yang hilang, Candra Kirana. Kelak kedua taruna-teruni ini bertemu di negeri Gagelang, dalam keadaan sama-sama menyamar.
Kirana jadi Panji Semirang dan Raden Inu jadi putra raja Lalana. Berbahagialah kelak kedua putra raja yang baik-baik perangainya ini. Inu dan Kirana kembali ke Kuripan dan diangkat menjadi raja pengganti ayahnya, yang sudah tak kuat lagi untuk memangku Kaprabon.
Dikisahkan juga kehidupan terakhir dari para pelaku lainnya terutama yang memegang peranan sebagai manusia-manusia yang berakhlak buruk dan jahat.
Paduka Liku menderita sakit batin, akibat kehendak dan cita-cita yang dilahirkannya dengan melalui jalan-jalan yang berliku (jahat dan serong), akhirnya melibat diri sendiri. Ia meninggal karena merana, menderita tekanan batin.
Galuh Ajeng dalam versi-baru olahan S. tidak ditampilkan lagi. Tapi dalam versi-lama diceritakan akhirnya berbahagia juga, dapat pasangan putra raja Gagelang (saudara sepupunya), yang juga mempunyai perangai yang sama: kasar dan ceroboh.
Pelaku-pelaku pembantu, panakawan-panakawan yang setia, orang-orang yang ikut mempertahankan kebenaran akhirnya berbahagia juga, misalnya Ken Sangit dan pengiring-pengiring lainnya yang setia kepada Candra Kirana. Dan yang ikut dalam per- kara-perkara kejahatan: menteri negara Daha, karena sekongkol dengan Paduka Liku menamatkan riwayatnya dengan disambar petir.
Sumber: Buku Aneka Pustaka
Unsur dan Nilai-Nilai Hikayat Penji Semirang
Unsur Intrinsik Hikayat Panji Semirang
(A) Tema: Kerajaan dan kedengkian yang berbuah buruk
(B) Alur: Maju
(C) Penokohan
(D) Latar:
(E) Sudut pandang: Orang ketiga serba tahu
(F) Amanat:
Unsur Ekstrinsik Hikayat Panji Semirang
Demikianlah paparan mengenai contoh cerita Hikayat Panji Semirang lengkap dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik atau nilai-nilainya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Hikayat Berdasarkan Isi, Fase Historis, dan Asalnya
Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.