Sinopsis Hikayat Panji Semirang: Disertai Unsur dan Nilai-nilainya

16 Oktober 2023 17:51 WIB
Sinopsis cerita Hikayat Panji Semirang lengkap dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik atau nilai-nilainya.
Sinopsis cerita Hikayat Panji Semirang lengkap dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik atau nilai-nilainya. ( freepik.com)

Sonora.ID - Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang berisikan tentang cerita, kisah, ataupun dongeng.

Cerita hikayat juga biasanya menggunakan bahasa Melayu Kuno atau Klasik sehingga terkadang sedikit sulit untuk dipahami.

Hikayat biasanya ditulis dengan berbagai tujuan, seperti untuk hiburan hingga untuk menyampaikan nilai-nilai luhur.

Salah satu contoh cerita hikayat yang kaya akan nilai-nilai luhur adalah Hikayat Panji Semirang. Berikut ini pun kami sajikan ringkasan cerita Hikayat Panji Semirang lengkap dengan unsur dan nilai-nilainya.

Baca Juga: Contoh Hikayat Indera Bangsawan Lengkap dengan Unsur dan Nilai

Sinopsis Cerita ‘Hikayat Panji Semirang’

Hikayat Panji Semirang

Raja Daha mempunyai tiga orang istri. Dan dua orang putri kekasih, yang bernama Candra Kirana (yang kemudian dalam pengembaraannya jadi Kelana Panji Semirang) lahir dari permaisuri pertama, Mahadewi istri yang kedua tidak berputra. 

Paduka Liku istri termuda dan yang paling dikasihi oleh Sang Katong karena cantik dan mudanya, mempunyai putri bernama Galuh Ajeng. Diceritakan Paduka Liku itu meskipun cantik-rupawan tetapi perangainya jahat dan perangai jahat ini, menurun juga kepada putrinya Galuh Ajeng. 

Karena perangai yang jahat inilah, Paduka Liku tak segan-segan untuk meracun permaisuri pertama (istri yang tua), dengan harapan ia akan jadi penggantinya kelak.

Inilah pangkal cedera yang memanjangkan lelakon permaisuri raja Daha mangkat, karena termakan-racun. Putri Galuh Candra Kirana, merasa tersisih, bahkan terusir dan pergi meninggalkan negeri, mengembara dengan beberapa pengiring, termasuk Mahadewi, yang menaruh kasih dan sayang kepada Candra Kirana, yang sudah piatu itu. 

Dan Sang Raja yang lemah pembawaannya tidak berdaya menghadapi rekadaya Sang Selir yang serakah itu.

Dalam pada itu, sebenarnya Candra Kirana telah dipertunangkan dengan putra Raja Kuripan yang dalam hubungan-keluarga masih Pak-tua dari Candra Kirana. Ketika putra Kuripan datang akan membawa uang jujur, ternyata Candra Kirana sudah tak ada di keraton Daha. 

Putra Kuripan, bernama R. Inu Kertapati, terpaksa menerima Galuh Ajeng sebagai ganti. Tapi Galuh Ajeng, bukan saja tabiatnya kasar, melainkan juga tidak patut jadi pasangan putra Kuripan, yang mempunyai perangai halus dan tindak-tanduk serba baik. 

Maka pergilah R. Inu meninggalkan Daha dengan maksud mencari kekasih yang hilang, Candra Kirana. Kelak kedua taruna-teruni ini bertemu di negeri Gagelang, dalam keadaan sama-sama menyamar. 

Kirana jadi Panji Semirang dan Raden Inu jadi putra raja Lalana. Berbahagialah kelak kedua putra raja yang baik-baik perangainya ini. Inu dan Kirana kembali ke Kuripan dan diangkat menjadi raja pengganti ayahnya, yang sudah tak kuat lagi untuk memangku Kaprabon.

Dikisahkan juga kehidupan terakhir dari para pelaku lainnya terutama yang memegang peranan sebagai manusia-manusia yang berakhlak buruk dan jahat. 

Paduka Liku menderita sakit batin, akibat kehendak dan cita-cita yang dilahirkannya dengan melalui jalan-jalan yang berliku (jahat dan serong), akhirnya melibat diri sendiri. Ia meninggal karena merana, menderita tekanan batin.

Galuh Ajeng dalam versi-baru olahan S. tidak ditampilkan lagi. Tapi dalam versi-lama diceritakan akhirnya berbahagia juga, dapat pasangan putra raja Gagelang (saudara sepupunya), yang juga mempunyai perangai yang sama: kasar dan ceroboh.

Pelaku-pelaku pembantu, panakawan-panakawan yang setia, orang-orang yang ikut mempertahankan kebenaran akhirnya berbahagia juga, misalnya Ken Sangit dan pengiring-pengiring lainnya yang setia kepada Candra Kirana. Dan yang ikut dalam per- kara-perkara kejahatan: menteri negara Daha, karena sekongkol dengan Paduka Liku menamatkan riwayatnya dengan disambar petir.

Sumber: Buku Aneka Pustaka

Unsur dan Nilai-Nilai Hikayat Penji Semirang

Unsur Intrinsik Hikayat Panji Semirang

(A) Tema: Kerajaan dan kedengkian yang berbuah buruk

(B) Alur: Maju

(C) Penokohan

  • Galuh Ajeng: Jahat, kasar
  • Cendera Kirana: baik hati, lemah lembut
  • Mahadewi: baik dan penyayang
  • R.Inu: baik, halus, dan setia
  • Paduka Linu: Jahat, serakah, dan licik

(D) Latar:

  • Tempat: Kerajaan Daha, Negeri Gagelang, Kerajaan Kaprabon
  • Waktu: Pagi, siang, sore, dan malam
  • Suasana: Sedih, namun berakhir dengan kebahagiaan

(E) Sudut pandang: Orang ketiga serba tahu

(F) Amanat:

  • Janganlah menjadi orang yang pendendam dan iri hati
  • Milikilah hati yang baik, lemah lembut dan bertingkah laku santun
  • Jangan merebut hak orang lain

Unsur Ekstrinsik Hikayat Panji Semirang

  • Nilai moral Hikayat Panji Semirang: Perbuatan buruk akan selalu berakhir dengan hasil yang setimpal alias menyedihkan, sedangkan perbuatan baik akan berakhir dengan kebahagiaan.
  • Nilai agama Hikayat Panji Semirang: Jodoh adalah cerminan diri sendiri terbukti dari Cendera Kirana yang bersanding dengan R.Inu yang baik hati. Sedangkan, Galuh Ajeng berjodoh dengan putra raja Gagelang yang juga kasar dan ceroboh.
  • Nilai budaya Hikayat Panji Semirang: Budaya perjodohan yang masih berlaku terlihat dari kisah asmara R.Inu dan Cendera Kirana yang berawal dari perjodohan.
  • Nilai sosial Hikayat Panji Semirang: Kesetiaan para pengiring untuk selalu berada di samping dan membantu Cendera Kirana.

Demikianlah paparan mengenai contoh cerita Hikayat Panji Semirang lengkap dengan unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik atau nilai-nilainya.

Baca Juga: Jenis-Jenis Hikayat Berdasarkan Isi, Fase Historis, dan Asalnya

Baca artikel dan berita update lainnya dari Sonora.id di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm