Profil Ganjar Pranowo, Masa Kecil, Pendidikan, hingga Karier Politik

18 Oktober 2023 23:46 WIB
Foto Ganjar Pranowo
Foto Ganjar Pranowo ( Instagram/ganjar_pranowo)

Sonora.ID - Simak profil Ganjar Pranowo dari masa kecil sampai awal karier politik.

Ganjar Pranowo resmi berduet dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD sebagai bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres) 2024 yang didukung PDI-P.

"Dengan mengucap bismillah yang akan mendampingi Ganjar Pranowo adalah Profesor Mahfud MD,” kata Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri, Rabu (18/10/2023) dikutip dari tayangan Breaking News KompasTV.

Ganjar sendiri lebih dulu diumumkan sebagai bacapres yang diusung PDIP pada April 2023.

Baca Juga: Fix! Mahfud MD Resmi Jadi Cawapres Pendamping Ganjar Pranowo

Profil Ganjar Pranowo

Ganjar Pranowo merupakan mantan Gubernur Jawa Tengah yang lahir dari keluarga sederhana pada 28 Oktober 1968 di Karanganyar.

Ganjar memiliki nama asli Ganjar Sungkowo yang berarti ganjaran dari kesusahan atau kesedihan.

Dikutip dari gramedia.com, saat Ganjar memasuki sekolah dasar, nama Sungkowo diganti menjadi Pranowo oleh orang tuanya.

Mereka takut jika nama Sungkowo akan membuat Ganjar selalu berkabung dengan kesusahan.

Ganjar sendiri merupakan anak keliima dari enam bersaudara. Ayahnya berprofesi sebagai polisi yang sempat ditugaskan mengikuti operasi penumpasan PRRI atau Permesta.

Sejak kecil, Ganjar telah menujukkan jiwa kepemimpinan. Hal itu terbukti saat dirinya terpilih sebagai ketua kelas di sekolah dasar.

Ia melanjutkan studinya di SMA Bopkri 1 Yogyakarta dan aktif mengikuti kegiatan pramuka.

Setelah lulus SMA, Ganjar berkuliah di Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada. Di sana, ia bergabung dengan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Pada 1994, Ganjar bertemu dengan istrinya Siti Atiqoh ketika menjalani KKN di Temanggung, Jawa Tengah.

Atiqoh sendiri merupakan seorang anak dari tokoh Nahdlatul Ulama Purbalingga Jawa Tengah. Keduanya menikah pada 1999

Pada 2003, mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Muhammad Zinedine Alam Ganjar.

Baca Juga: Deklarasi Ganjar-Mahfud, DPD PDIP Kalsel Siap Kuatkan Konsolidasi

Awal Karier Ganjar

Setelah lulus dari UGM, Ganjar bekerja di lembaga konsultan HRD, PT Prakarsa. Ia juga pernah bekerja di PT Prastawana Karya Samitra dan PT Semeru Realindo Inti.

Ganjar sendiri aktif di GMNI dan mengagumi sosok Soekarno. Ia merupakan simpatisan PDI.

Pada 1996, PDI memiliki konflik internal antara pendukung Soerjadi dan Megawati Soekarnoputri sebagai representasi trah Bung Karno.

Ganjar berada di kubu Megawati meski ayahnya polisi dan kakaknya hakim yang pada Orde Baru seluruh pejabat publik dilarang berpolitik. Saat itu, mereka harus mendukung Golkar sepenuhnya.

Namun, Ganjar memilih berkarier politik di PDIP yang dipimpin Megawati Soekarnoputri.

Pada 2004, Ganjar Pranowo tak lolos saat mencalonkan diri sebagai anggota DPR. Namun, ia menerima tugas sebagai pengganti antarwaktu (PAW) rekan separtainya yang berada dalam daerah pemilihan yang sama, Jakob Tobing.

Saat itu, Jakob ditugaskan Megawati menjadi duta besar untuk Korea Selatan.

Ketika menjadi anggota DPR periode 2004-2009, ia ditugaskan di Komisi IV yang mengawasi bidang pertanian, perkebunan, kehutanan, kelautan, perikanan, dan pangan.

Pada periode kedua sebagai anggota DPR, ia ditempatkan di Komisi II yang mengawasi bidang pemerintahan dalam negeri, otonomi daerah, aparatur negara, reformasi birokrasi, pemilu, dan pertahanan.

Ia mulai dikenal publik saat menjadi anggota panitia khusus Hak Angket Bank Century sekaligus Wakil Ketua Komisi II DPR-RI.

Pada 2009, ia melanjutkan studi pascasarjana di FISIP UI. Namun, terpaksa cuti karena kesibukan sebagai anggota DPR. Meski jadwalnya padat, ia mampu menyelesaikan studinya pada 2013.

Baca Juga: Biografi Bung Tomo: Riwayat Keluarga, Perjuangan hingga Akhir Hayatnya

Ganjar menjabat sebagai Gubernur Jawa Tengah

Ganjar Pranowo maju sebagai calon Gubernur Jawa Tengah dalam Pilgub Jateng 2013.

Ia menggandeng Heru Sudjatmoko yang diusung PDIP. Ia dan Heru dikenal dengan jargon “Mboten Korupsi Mboten Ngapusi” yang berarti tidak korupsi tidak membohongi.

Keduanya memenangkan Pilgub Jateng 2013 dengan perolehan suara mencapai 48,82%.

Ia kembali maju sebagai Gubernur Jateng periode 2018-2023 dengan menggandeng Taj Yasin Maimoen yang merupakan anggota DPRD Jawa Tengah periode 2014-2019 dari Fraksi PPP.

Keduanya meraih kemenangan dengan perolehan suara 58,78%.

Selama masa kepemimpinannya, Ganjar pernah menyita perhatian publik saat memarahi petugas Dishub yang melakukan inspeksi mendadak di Jembatan Timbang pada 2014.

Ia melihat langsung beberapa kernet memberikan uang mulai dari Rp10-Rp20 ribu atau di bawah denda resmi tertinggi Rp60 ribu kepada petugas. Karena praktik pungutan liar di Subah tersebut, ia menutup Jembatan Timbang.

Selama menjadi Gubernur, ia juga memanfaatkan media sosial Twitter untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Sebagai kepala daerah, Ganjar tentu menerima banyak kritikan, seperti kasus sengketa Semen Indonesia dengan warga Rembang.

Ia dianggap kurang komunikatif dalam menangani kasus tersebut. 

Dalam sengketa tersebut, warga Pegunungan Kendeng menolak pendirian pabrik Semen Gresik yang akan didirikan di Pegunungan Kendeng. Sejak 2015, warga telah menempuh jalur hukum dan melakukan unjuk rasa.

Mahkamah Agung mengabulkan gugatan warga untuk membatalkan izin pabrik semen dan mengeluarkan putusan Peninjauan Kembali terhadap SK Izin Lingkungan Kegiatan Penambangan PT Semen Gresik.

Pada 9 November 2016, Ganjar mengeluarkan adendum atau SK baru. Adendum tersebut sempat dibatalkan Ganjar pada 17 Januari 2017, tetapi diterbitkan kembali pada 23 Februari 2017.

Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.

Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
92.0 fm
98.0 fm
102.6 fm
93.3 fm
97.4 fm
98.9 fm
101.1 fm
96.7 fm
98.9 fm
98.8 fm
97.5 fm
91.3 fm
94.4 fm
102.1 fm
98.8 fm
95.9 fm
97.8 fm
101.1 fm
101.1 Mhz Fm
101.2 fm
101.8 fm