Dalam mushaf Ustmani, bacaan imalah memiliki tanda kecil di atasnya.
Bacaan imalah terbagi lagi menjadi dua, yaitu:
A. imalah sughra, di mana setelah bacaan imalahtersebut masih di-washal-kan pada lafal lain sehingga tidak berhenti di situ.
Contohnya: (QS. Hud ayat 41)
وَقَالَ ٱرْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا وَمُرْسَىٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ
Lafal مَجْر۪ىٰهَا, cara membacanya bacaan 'ra' diibaca 're' (agar ditekan dan disamarkan) sehingga terdengar seperti dibaca 'majreha'.
B. Imalah kubra, yaitu bacaan yang diwakafkan sehingga berhenti di situ saja.
2. Isymam
Bacaan gharib selanjutnya disebut isymam, yaitu kombinasi harakat fathah dengan harakat dhommah disertai memonyongkan bibir.
Dalam Al-Qur'an, hanya ada satu bacaan isymam yaitu dalam surat Yusuf ayat 11: