Hal ini disebabkan oleh kandungan serat tidak larut yang cukup tinggi, yakni sekitar 1,6 gram per 100 gram kolang-kaling.
Jenis serat ini membantu meningkatkan pergerakan dalam sistem pencernaan dan menambah volume feses.
Konsumsi makanan yang mengandung serat tidak larut seperti ini sangat bermanfaat terutama bagi mereka yang mengalami sembelit atau konstipasi.
3. Mencegah Pengeroposan Tulang
Kandungan kalsium dan fosfor dalam kolang-kaling memiliki potensi untuk mencegah penurunan kepadatan tulang, terutama pada wanita pasca menopause.
Dalam setiap 100 gram kolang-kaling, terdapat sekitar 91 mg kalsium dan 243 mg fosfor.
Kombinasi kalsium dan fosfor ini memperkuat kesehatan dan kekuatan tulang.
Studi yang dipublikasikan dalam jurnal IIOAB menunjukkan bahwa konsumsi kolang-kaling dapat berkontribusi dalam meningkatkan kepadatan tulang pada wanita.
4. Mencukupi Cairan Tubuh
Kolang-kaling memiliki tingkat kelembaban yang cukup tinggi.
Ditambah dengan kandungan vitamin dan mineral yang beragam, buah ini memiliki kemampuan untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
Mempertahankan tingkat hidrasi, yaitu menjaga jumlah cairan dalam tubuh, merupakan aspek yang sangat penting bagi semua individu, baik yang dalam kondisi kesehatan baik maupun yang tengah mengalami sakit.
5. Meningkatkan Imun Tubuh
Kolang-kaling mengandung vitamin C dan serat yang dapat berperan dalam menjaga sistem kekebalan tubuh.
Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan yang melindungi sel-sel tubuh dari dampak radikal bebas.
Di sisi lain, serat pangan memiliki peran penting dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan.
Ketika sistem pencernaan dan sel-sel tubuh dalam kondisi baik, maka sistem kekebalan tubuh pun menjadi lebih kuat.
Baca Juga: 5 Resep Olahan Kolang-kaling untuk Takjil Buka Puasa, Empuk dan Praktis!