1. Kalimat bermakna ganda
2. Kalimat membuat bingung pembaca
3. Makna kalimat kurang jelas
4. Kalimat mengakibatkan salah paham
Contoh kalimat ambigu
Mereka datang berduyun-duyun memenuhi hampir semua kursi yang disiapkan panitia. Semua guru hadir. Istri kepala sekolah yang baru juga tampak hadir.
Kalimat "Istri kepala sekolah yang baru juga hadir." bersifat ambigu. Siapa yang baru? Istrinya, kepala sekolahnya, atau sekolahnya? Kalimat tersebut menimbulkan banyak penafsiran.
Ada tiga kemungkinan makna kalimat tersebut. Kata "baru" bisa merujuk kepada istri, kepala sekolah, atau sekolah.
Rina dan Salsa pergi ke perpustakaan dekat sekolah untuk membaca buku. Rina membaca novel, sedangkan Salsa membaca buku sejarah baru.
Kalimat "Salsa membaca buku sejarah baru" bersifat ambigu. Apa yang baru? Bukunya atau sejarahnya? Jika tujuan kalimat ingin menyatakan bukunya yang baru, kalimat seharusnya menjadi "Salsa membaca buku baru tentang sejarah."
Sekolah Putra Bangsa 2 mengadakan upacara bendera hari ini. Istri kepala sekolah yang ramah tersebut tampak mengenakan baju ungu.
Kalimat kedua bersifat ambigu. Kata "ramah" dapat mengacu kepada istri kepala sekolah atau kepala sekolah.
Jika kata "ramah" untuk kepala sekolah, kalimat dapat menjadi "Perempuan berbaju ungu tersebut adalah istri dari kepala sekolah yang ramah itu."
Baca Juga: 11 Contoh Kalimat Sanggahan Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News