Sonora.ID - Simak contoh kalimat ambigu beserta pengertian dan jenisnya.
Kalimat ambigu adalah bentuk kalimat yang memiliki makna ganda dan dapat membuat pembaca bingung.
Dalam buku Kitab Bahasa Indonesia oleh Agus Wiyanto, kalimat ambigu dapat menghambat kelancaran komunikasi karena pihak penerima menafsirkan arti yang berbeda dengan maksud penulis.
Dikutip dari buku Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi (2017) karya I Ketut Dibia dan I Putu Mas Dewantara, ambiguitas diambil dari bahasa Inggris, yakni ambiguity yang berarti sebuah konstruksi yang dapat ditafsirkan lebih dari satu arti.
Dalam bahasa Indonesia, kalimat ambigu sering juga dikenal sebagai kalimat taksa.
Baca Juga: 30 Contoh Kalimat Prediksi Beserta Pengertian dan Ciri-Cirinya
Jenis kalimat ambigu
Dalam buku Semantik: Konsep dan Contoh Analisis (2017) karya Fitri Amilia dan Astri Widyaruli Anggraeni, kalimat ambigu dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Ambiguitas fonetik
Ambiguitas fonetik adalah kalimat yang dapat memyebabkan salah paham karena persamaan bunyi suatu kata, terutama saat seseorang yang terlalu cepat melafalkan kalimat.
Contoh:
Laras memberi tahu kepada Dimas kemarin sore.
Frasa "memberi tahu" dapat memiliki makna ganda. Laras bisa memberi makanan tahu ke Dimas atau Lara memberikan informasi kepada Dimas.
2. Ambiguitas leksikal
Ambiguitas leksikal kerap terjadi pada setiap kata bahasa Indonesia yang memiliki lebih dari satu makna. Kalimat atau kata tersebut dapat mengacu pada benda atau suasana.
3. Ambiguitas gramatikal
Ambiguitas gramatikal terjadi karena kata atau kalimat tersebut memang memiliki makna ganda.
Contoh kata ambiguitas gramatikal adalah "pemukul". Kata "pemukul" dapat bermakna ganda, yakni alat pemukul atau orang yang memukul. Selain pemukul, kata "orang tua" juga dapat bermakna ganda, yakni orang sudah tua atau orang tua dari anak.
Baca Juga: 25 Contoh Kalimat Majemuk Rapatan Beserta Pengertian dan Ciri-Ciri
Ciri-ciri kalimat ambigu
1. Kalimat bermakna ganda
2. Kalimat membuat bingung pembaca
3. Makna kalimat kurang jelas
4. Kalimat mengakibatkan salah paham
Contoh kalimat ambigu
Mereka datang berduyun-duyun memenuhi hampir semua kursi yang disiapkan panitia. Semua guru hadir. Istri kepala sekolah yang baru juga tampak hadir.
Kalimat "Istri kepala sekolah yang baru juga hadir." bersifat ambigu. Siapa yang baru? Istrinya, kepala sekolahnya, atau sekolahnya? Kalimat tersebut menimbulkan banyak penafsiran.
Ada tiga kemungkinan makna kalimat tersebut. Kata "baru" bisa merujuk kepada istri, kepala sekolah, atau sekolah.
Rina dan Salsa pergi ke perpustakaan dekat sekolah untuk membaca buku. Rina membaca novel, sedangkan Salsa membaca buku sejarah baru.
Kalimat "Salsa membaca buku sejarah baru" bersifat ambigu. Apa yang baru? Bukunya atau sejarahnya? Jika tujuan kalimat ingin menyatakan bukunya yang baru, kalimat seharusnya menjadi "Salsa membaca buku baru tentang sejarah."
Sekolah Putra Bangsa 2 mengadakan upacara bendera hari ini. Istri kepala sekolah yang ramah tersebut tampak mengenakan baju ungu.
Kalimat kedua bersifat ambigu. Kata "ramah" dapat mengacu kepada istri kepala sekolah atau kepala sekolah.
Jika kata "ramah" untuk kepala sekolah, kalimat dapat menjadi "Perempuan berbaju ungu tersebut adalah istri dari kepala sekolah yang ramah itu."
Baca Juga: 11 Contoh Kalimat Sanggahan Beserta Pengertian dan Ciri-cirinya
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News