Banjarmasin, Sonora.ID - Polda Kalimantan Selatan menegaskan proses hukum terhadap para pelaku tindak kriminal dan aksi gangster di Kota Banjarmasin akan dilakukan secara proporsional.

Para pelaku sudah diamankan oleh jajaran Polresta Banjarmasin beberapa waktu lalu, yang juga gencar berpatroli bersama tim gabungan dari TNI dan Satpol PP setempat.

Kapolda Kalimantan Selatan, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, menegaskan bahwa proses hukum tetap berjalan.

Namun pihaknya juga tetap berhati-hati, mengingat sebagian besar pelaku adalah anak di bawah umur.

"Kalau yang ada pidananya akan diproses, kalau yang tidak ada pidananya akan dilakukan pembinaan. Kita harus proporsional," ujarnya.

Baca Juga: Tekan Angka Stunting & Kematian Ibu dan bayi, BKKBN Kalsel Gelar Layanan KB Tubektomi di RSUD Ulin

Ia menilai bahwa aksi layaknya gangster yang dilakukan puluhan remaja di sejumlah kawasan di Kota Banjarmasin itu lebih mengarah pada kenakalan remaja.

Meskipun demikian, tetap ada sanksi bagi para pelaku, baik yang masuk dalam ranah hukum atau dalam bentuk pembinaan jika tergolong anak di bawah umur.

"Saya perintahkan kepada Kapolresta Banjarmasin dan jajaran, bagi yang terbukti melakukan tindak pidana, tentunya tidak mengeyampingkan perbuatan pidananya," jelasnya lagi.

Mengingat aksi tersebut tak hanya menimbulkan keributan di jalanan, tapi juga sudah melukai sejumlah warga yang ditemui secara acak.

Bahkan sebelum melakukan aksi, para pelaku mengumumkan informasi melalui media sosial tentang kawasan mana saja yang akan didatangi dan mengancam warga untuk berhati-hati jika bertemu dengan mereka.

Namun untuk pelaku yang masih di bawah umur, statusnya akan menjadi Anak Berhadapan dengan Hukum (ABH) yang penanganannya sudah ada aturan tersendiri.

Penanganan kasus tersebut menurutnya juga akan melibatkan unsur lain, salah satunya Komisi Perlindungan Anak dan dinas terkait. Termasuk juga pihak sekolah dan keluarga pelaku.

"Dalam penanganan mereka saya minta Kapolresta melibatkan dinas terkait termasuk dari Pemko Banjarmasin, kemudian orangtua dan sekolahnya agar sama-sama bagaimana kita mengawal anak-anak kita ini tidak melakukan hal serupa," katanya.

Andi Rian juga menyebut beberapa daerah rawan yang berpotensi menjadi lokasi tindak kejahatan. 

Salah satunya di kawasan Pasar Sudimampir yang cenderung gelap saat malam hari karena minimnya penerangan.

Sehingga ada kesan seram dan meningkatkan potensi jadi lokasi tindak kejahatan.

Lokasi tersebut menurutnya dapat disulap jadi pusat aktivitas masyarakat setelah berakhirnya jam operasional Pasar Sudimampir.

"Saya berharap ke depan tempat itu bukan lagi menjadi tempat yang menyeramkan. Tapi dibuat terang kalau bisa dibuat pos. Jangan lagi ditongkrongi mereka, tapi pemerintah, misalnya untuk pedagang agar lebih bermanfaat lah," pungkasnya.

Seperti diketahui, beberapa waktu yang lalu, jajaran Polresta Banjarmasin mengamankan puluhan pelaku aksi gangster yang meresahkan warga akibat aksi mereka yang konvoi dan melukai beberapa orang yang ditemui secara acak.

Mereka beraksi pada tengah malam hingga dinihari dengan membawa senjata tajam berbagai jenis.

Akibat aksi tersebut, warga mengaku sempat khawatir untuk beraktivitas pada malam hari karena takut turut menjadi korban.