Samboja, Sonora.ID - SDN 031 Samboja menjadi tempat penuh kenangan bagi Rendi Solihin. Sepenggal kenangan masih membekas di benak Wakil Bupati Kutai Kartanegara (Kukar) Rendi Solihin ketika mengunjungi SD Negeri 031 Kuala Samboja.
SDN 031 merupakan sekolah tempat Rendi Solihin mengenyam pendidikan sekolah dasar. Dia menimba ilmu di SDN 031, hingga tahun 2003.
Walaupun sempat pindah sekolah ke Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), namun banyak kenangan manis di sekolah tersebut.
Ada rasa haru, bangga dan keprihatinan ketika Rendi Solihin kembali ke SDN 031, dalam kunjungan kerjanya bersama rombongan Pemkab Kukar, beberapa waktu lalu.
Baca Juga: Samboja Barat Jadi Lokasi Nusantara AGRIFest 2023, Bupati Kukar Beri Apresiasi
Rendi ditemani kepala sekolah dan sejumlah guru berkeliling, melihat ruang kelas, hingga meninjau progres pembangunan bangunan sekolah.
“Usulan untuk pembangunan ini sudah dilakukan sejak tahun lalu (2022), di 2023 sudah mulai dikerjakan dan progresnya berjalan positif,” ucap Rendi Solihin kepada awak media.
“Dengan pembangunan infrastruktur di sekolah ini, tentu dapat mendukung proses belajar dan mengajar, dan dapat semakin lebih produktif lagi,” sambungnya.
Ia pun sedikit bercerita mengenai kondisi sekolahnya itu.
Rendi mengakui bahwa tidak banyak perubahan yang terjadi, sebelum pembangunan baru dilakukan pada tahun ini.
“Ya dari dulu seperti ini, bangunannya sudah tua, makanya perlu ada pembangunan baru,” tuturnya.
Pembangunan baru memang sangat dibutuhkan, mengingat jumlah siswa terus mengalami peningkatan.
Ditanya soal hal yang paling membekas selama menempuh pendidikan di SDN 031, Rendi sedikit tertawa, lalu menjelaskan soal makanan di kantin.
Sup yang dijual di kantin menjadi salah satu hal yang cukup membekas bagi Rendi. Pasalnya, walaupun disajikan dengan “alakadarnya” namun tetap nikmat disantap.
Baca Juga: Pelatihan dan Bantuan Sarana, Upaya DiskopUKM Kukar Meningkatkan Kapasitas dan Kualitas UMKM
“Saya biasa membeli sup di kantin,” imbuhnya.
Yang uniknya lagi, ia kerap makan sup tersebut tanpa kuah.
Bukan karena sengaja, namun karena sering kehabisan.
“Nah, biasanya kalau pulang sekolah masih lapar, beli lagi sup itu, tapi kuahnya sudah tidak ada karena di istirahat pertama sudah habis.”
“Jadi, tetap dibeli, makannya dicampur nasi, kacang sama bawang goreng. Dan, ini sering kami lakukan dulu,” ucap Rendi.
Sebagai Wakil Bupati Kukar, ia berharap seluruh sekolah, terutama di daerah terdalam dapat memiliki fasilitas yang memadai untuk menunjang proses belajar mengajar.
“Tentu saya dan Pak Edi Damansyah punya mimpi itu, pemerataan sarana prasarana di sekolah-sekolah, termasuk mutu pendidikan dari wilayah perkotaan hingga ke pelosok,” pungkasnya.