Amir, salah seorang pemilik ayam ketawa asal Pinrang mengaku, nilai jual hewan tersebut memang cukup tinggi.
Harga per ekor ayam ketawa berkisar 500 ribu hingga 2 juta rupiah, tergantung jenis suaranya.
Semakin merdu atau nyaring, maka harganya semakin mahal.
"Saya punya 50 ekor ayam ketawa," ujar Amir yang juga peserta kontes ayam ketawa.
Amir mengatakan, ayam ketawa membutuhkan pakan khusus serta perawatan. Pakan tersebut menentukan kemerduan suara ayam ketawa.
"Kita atur makanannya agar suaranya merdu. Dua kali sehari. Kalau perawatan, cukup dimandi dan dijemur," sebutnya.
Baca Juga: Lestarikan Ayam Ketawa, Pemprov Sulsel Buat Kontes Berhadiah Jutaan Rupiah
Sementara itu, Pj Gubernur Sulsel, Bahtiar Baharuddin menuturkan, pengembangan ayam ketawa masuk dalam fokus alokasi APBD Pokok 2024 untuk sektor peternakan.
Menurutnya, ayam ketawa adalah komoditi kebangaan Sulsel yang harus dilestarikan.
"Ayam ketawa itu kekayaan yang luar biasa untuk Sulsel. Jumlahnya sekarang sudah berkurang dan ternyata nilai ekonominya sangat bagus sekali, karena dia memiliki nilai interest," sebut Bahtiar.
Karena itu, ia mengapresiasi kontes ayam ketawa dihadirkan kembali. Kontes tersebut menjadi pengungkit semangat peternak untuk meningkatkan produksinya.
Sekadar diketahui, kontes ayam ketawa yang digelar kemarin diikuti 250 peserta dari berbagai daerah di Sulsel.
Terdapat lima jenis kategori lomba, yakni suara merdu, suara lucu, suara ngejreng, suara horor dan suara paling unik.
Masing-masing kategori terpilih tiga juara serta juara umum yang mendapatkan Piala Gubernur serta hadiah jutaan rupiah.