Ia membeberkan, pelanggan rumah tangga daya dibawah 900 Kwh sangat rentan terjadi korsleting listrik hingga menjadi pemicu terjadi kebakaran.
Disamping itu, tidak menutup kemungkinan, korsleting yang terjadi adalah ulah dari kelalaian dari masyarakat itu sendiri.
"Seperti mengganti MCB yang telah disediakan PLN itu sendiri untuk menaikkan batas arus. Tentu ini bisa membuat panas dan memicu api," tutur Husni.
Baca Juga: Berusia Hampir 500 Tahun, Transformasi Banjarmasin Dinilai Makin Baik
Dirinya mengharapkan, dengan akan dilakukannya sosialisasi dan edukasi, terkait bahayanya kebakaran ini, dapat menekan angka kejadian di Kota Banjarmasin.
"Yang pasti akan dilakukan pada titik-titik rawan kebakaran. Serta nantinya dengan pihak PLN kami akan menempelkan stiker edukasi di tiap rumah, untuk meningkatkan atensi masyarakat," pungkasnya.