Banjarmasin, Sonora.ID - Dalam tiga tahun terakhir, intensitas kejadian kebakaran di Kota Banjarmasin diakui semakin meningkat.
Di tahun 2023 ini saja, tercatat sudah ada lebih dari 160 kasus musibah kebakaran, melonjak jauh dari kejadian 2022 lalu yang hanya 106 kasus.
“Meningkat hingga hampir 70 persen dari tahun sebelumnya. Memang sangat signifikan,” ucap Plt Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kota Banjarmasin, Husni Thamrin, kepada Smart FM Banjarmasin.
Dirincikannya, kebakaran terjadi hampir merata terjadi di lima kecamatan. Yakni 38 kejadian di Banjarmasin Tengah, 33 di Banjarmasin Selatan, 31 di Banjarmasin Utara, 30 di Banjarmasin Barat, dan 28 kejadian di Banjarmasin Timur.
Peningkatan yang signifikan ini terjadi karena memang kondisi kemarau yang lebih panas di tahun ini.
Baca Juga: Rumah Perjuangan 1945 Akan Dijual, Pemprov Kalsel Upayakan Pemugaran
Selain itu, mengingat padatnya bangunan rumah dan material yang banyak menggunakan kayu, ini membuat api cepat merambat.
Namun, penyebab paling banyak terjadinya kebakaran ini, disinyalir adalah dari korsleting listrik.
"Oleh karena itu, kami mencoba untuk lebih banyak melakukan tindakan pencegahan," ujarnya.
"Yang pasti bersama dengan PLN Pihak yang lebih mengetahui tentang masalah ini. Kami mencoba melakukan sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat," tambahnya.
Ia membeberkan, pelanggan rumah tangga daya dibawah 900 Kwh sangat rentan terjadi korsleting listrik hingga menjadi pemicu terjadi kebakaran.
Disamping itu, tidak menutup kemungkinan, korsleting yang terjadi adalah ulah dari kelalaian dari masyarakat itu sendiri.
"Seperti mengganti MCB yang telah disediakan PLN itu sendiri untuk menaikkan batas arus. Tentu ini bisa membuat panas dan memicu api," tutur Husni.
Baca Juga: Berusia Hampir 500 Tahun, Transformasi Banjarmasin Dinilai Makin Baik
Dirinya mengharapkan, dengan akan dilakukannya sosialisasi dan edukasi, terkait bahayanya kebakaran ini, dapat menekan angka kejadian di Kota Banjarmasin.
"Yang pasti akan dilakukan pada titik-titik rawan kebakaran. Serta nantinya dengan pihak PLN kami akan menempelkan stiker edukasi di tiap rumah, untuk meningkatkan atensi masyarakat," pungkasnya.