Salah satunya adalah dengan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan saat ini. Selain itu juga harus memperbaiki komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja agar bisa mengurangi angka pengangguran.
Atau bisa juga dengan memberikan keterampilan untuk mereka, sehingga mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dan melakukan berbagai cara yang lainnya agar pengangguran bisa teratasi.
Teks Eksplanasi Tentang Pengangguran 2
Pernyataan umum:
Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat meskipun jumlah lapangan kerja sebenarnya naik.
Lebih mencengangkan lagi saat ini jumlah pengangguran usia produktif ternyata lebih dominan.
Bahkan tidak jarang kita temui para pemuda usia produktif lebih memilih berdiam diri dibandingkan bekerja.
Apa sebenarnya alasan sosial yang membuat mereka memiliki pola pikir seperti itu.
Sebab akibat:
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menginginkan kehidupan santai tanpa harus berusaha keras.
Apalagi ketika kondisi memang memungkinkan bagi manusia tersebut untuk bertindak malas seperti sekarang.
Jadi jika ada orang memilih menganggur tentu saja itu adalah sebuah sifat alami karena mereka tidak memiliki urgensi. Manusia tersebut ketika tidak memiliki urgensi tentu tidak akan melakukan sebuah tindakan respon.
Oleh karena itu wajar jika banyak pemuda tanpa tanggungan yang memilih untuk menganggur saja. Orang tua yang memiliki uang untuk memberi uang jajan pada mereka juga menjadi salah satu alasan penting.
Ketika manusia tersebut masih bisa mendapatkan sesuatu tanpa bekerja tentu saja mereka akan memilih jalan tersebut. Meskipun saat kita lihat secara keseluruhan incom sangat sedikit namun mereka menerimanya.
Respon seperti itu tentu adalah sedikit faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Apalagi sekarang banyak lapangan kerja menetapkan standar tinggi hanya untuk bergabung.
Sehingga harapan para pemuda tersebut untuk keluar dari zona malas mereka semakin berkurang.
Jadi, wajar saja jika sekarang cukup banyak orang menganggur karena memang mendapatkan uang saku dari orang tuanya.
Konflik internal setiap individu seperti ini semakin menular dengan mudahnya akses media sosial. Jadi sifat malas generasi muda tidak hanya dialami di kota besar saja, justru pedesaan sekarang mulai seperti ini.
Banyak orang mencari pembenaran atas tindakan mereka sebagai pengangguran dan tidak berguna melalui media sosial. Sehingga sekarang tidak mengherankan ketika jumlahnya menjadi semakin besar.
Kesimpulan/interpretasi: