Ilustrasi Contoh Teks Eksplanasi Tentang Pengangguran (
freepik.com)
Sonora.ID – Teks eksplanasi merupakan salah satu jenis teks dalam bahasa Indonesia yang berfungsi untuk menjelaskan proses terjadinya suatu peristiwa.
Dalam teks eksplanasi suatu kejadian dari fenomena disusun secara runtut. Bisa dibilang juga, teks eksplanasi adalah teks yang menerangkan hubungan kausalitas atau sebab-akibat dari suatu peristiwa.
Biasanya yang dibahas dalam teks ini bisa seperti fenomena sosial, alam, politik, hukum, ekonomi, maupun budaya.
Teks eksplanasi, dapat ditemukan dalam buku ilmiah atau buku teks biasa seperti ilmu pengetahuan alam, geografi, sejarah, serta budaya.
Namun di zaman sekarang ini, teks eksplanasi juga memungkinkan untuk bisa ditemui pada sejumlah artikel online.
Pengangguran merupakan fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek ketenagakerjaan yang menjadi masalah di masyarakat.
Sudah banyak sekali usaha yang dilakukan untuk bisa mengatasi, namun sampai saat ini masih belum juga teratasi.
Pengangguran tidak hanya terjadi di Indonesia saja, melainkan hampir di seluruh negara.
Sebagian orang berpendapat bahwa pengangguran merupakan keadaan dimana orang dewasa yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan dan tidak mempunyai pekerjaan secara formal dan tidak memperoleh penghasilan.
Badan Pusat Statistik (BPS) memberikan definisi tentang pengangguran yakni orang-orang yang kurang bekerja dari 1 jam dalam setiap minggu.
Urutan Sebab Akibat:
Salah satu faktor utama yang menjadi penyebab terjadinya pengangguran adalah kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja.
Selain itu perubahan struktural dalam perekonomian juga menjadi faktor penyebab pengangguran.
Sehingga perubahan tersebut dapat menyebabkan timbulnya kebutuhan kepada tenaga kerja dengan tingkat keterampilan yang sangat beragam.
Sehingga hal ini membuat para pencari kerja tidak bisa mendapatkan pekerjaan karena tidak sesuai dengan tuntutan.
Tak jarang, pengangguran juga dapat disebabkan karena pemutusan hubungan kerja yang begitu saja terhadap karyawan dan buruh.
Pengangguran pun bisa mengakibatkan berbagai masalah dalam ekonomi dan sosial. Sehingga apabila jumlah pengangguran sangat banyak, sudah pasti akan terjadi kekacauan sosial, jumlah gelandangan menjadi meningkat dan potensi kriminal juga semakin tinggi.
Interpretasi:
Sehingga pengangguran menjadi masalah besar yang harus segera kita atasi.
Salah satunya adalah dengan memperbaiki kondisi lapangan pekerjaan saat ini. Selain itu juga harus memperbaiki komposisi lulusan sarjana yang dihasilkan dan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasar tenaga kerja agar bisa mengurangi angka pengangguran.
Atau bisa juga dengan memberikan keterampilan untuk mereka, sehingga mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri. Dan melakukan berbagai cara yang lainnya agar pengangguran bisa teratasi.
Teks Eksplanasi Tentang Pengangguran 2
Pernyataan umum:
Saat ini jumlah pengangguran di Indonesia semakin meningkat meskipun jumlah lapangan kerja sebenarnya naik.
Lebih mencengangkan lagi saat ini jumlah pengangguran usia produktif ternyata lebih dominan.
Bahkan tidak jarang kita temui para pemuda usia produktif lebih memilih berdiam diri dibandingkan bekerja.
Apa sebenarnya alasan sosial yang membuat mereka memiliki pola pikir seperti itu.
Sebab akibat:
Pada dasarnya manusia adalah makhluk yang menginginkan kehidupan santai tanpa harus berusaha keras.
Apalagi ketika kondisi memang memungkinkan bagi manusia tersebut untuk bertindak malas seperti sekarang.
Jadi jika ada orang memilih menganggur tentu saja itu adalah sebuah sifat alami karena mereka tidak memiliki urgensi. Manusia tersebut ketika tidak memiliki urgensi tentu tidak akan melakukan sebuah tindakan respon.
Oleh karena itu wajar jika banyak pemuda tanpa tanggungan yang memilih untuk menganggur saja. Orang tua yang memiliki uang untuk memberi uang jajan pada mereka juga menjadi salah satu alasan penting.
Ketika manusia tersebut masih bisa mendapatkan sesuatu tanpa bekerja tentu saja mereka akan memilih jalan tersebut. Meskipun saat kita lihat secara keseluruhan incom sangat sedikit namun mereka menerimanya.
Respon seperti itu tentu adalah sedikit faktor yang mempengaruhi meningkatnya jumlah pengangguran di Indonesia. Apalagi sekarang banyak lapangan kerja menetapkan standar tinggi hanya untuk bergabung.
Sehingga harapan para pemuda tersebut untuk keluar dari zona malas mereka semakin berkurang.
Jadi, wajar saja jika sekarang cukup banyak orang menganggur karena memang mendapatkan uang saku dari orang tuanya.
Konflik internal setiap individu seperti ini semakin menular dengan mudahnya akses media sosial. Jadi sifat malas generasi muda tidak hanya dialami di kota besar saja, justru pedesaan sekarang mulai seperti ini.
Banyak orang mencari pembenaran atas tindakan mereka sebagai pengangguran dan tidak berguna melalui media sosial. Sehingga sekarang tidak mengherankan ketika jumlahnya menjadi semakin besar.
Kesimpulan/interpretasi:
Pada dasarnya masalah pengangguran ini dapat teratasi jika banyak dibuka pelatihan hard skill.
Jadi, bagi orang yang putus sekolah dan tidak memiliki keterampilan menjadi lebih mahir pada bidang tertentu.
Jika mereka memiliki modal hard skill tentu saja akan semakin mudah untuk melamar pekerjaan. Jumlah lapangan pekerjaan sekarang terbuka sangat lebar dan siapa saja bisa masuk.
Tidak perlu harus berdasi atau berseragam rapi jika ingin menghasilkan uang secara mandiri. Justru pekerjaan kasar yang sering dipandang sebelah mata sebenarnya memiliki gaji cukup tinggi.
Pengangguran merupakan fenomena sosial yang berkaitan dengan aspek ketenagakerjaan yang menjadi permasalahan di masyarakat.
Berbagai upaya telah dilakukan untuk mengatasi masalah ini, tetapi belum juga terselesaikan. Pengangguran tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi juga terjadi hampir di semua negara.
Ada pula yang mengartikan pengangguran adalah orang dewasa usia produktif yang tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan atau yang tidak memiliki pekerjaan formal sehingga tidak memperoleh penghasilan.
Badan Pusat Statistik (BPS) mendefinisikan pengangguran, yaitu orang yang bekerja kurang dari 1 jam per minggu.
Urutan Peristiwa:
Salah satu faktor dasar penyebab pengangguran adalah kesenjangan antara pencari kerja dan kesempatan kerja.
Perubahan struktural dalam perekonomian juga menyebabkan pengangguran.
Perubahan tersebut mengakibatkan dibutuhkannya tenaga kerja dengan berbagai tingkat keahlian sehingga pencari kerja tidak dapat memperoleh pekerjaan karena tidak sesuai dengan tuntutan.
Pengangguran juga disebabkan oleh pemutusan hubungan kerja (PHK) karyawan dan buruh. Pengangguran menyebabkan berbagai masalah ekonomi dan sosial.
Jika jumlah pengangguran besar maka akan terjadi kekacauan sosial, jumlah tunawisma akan meningkat dan potensi kejahatan akan semakin tinggi.
Interpretasi:
Oleh karena itu pengangguran merupakan masalah besar yang harus segera diatasi. Salah satu caranya adalah dengan memperbaiki kondisi kerja.
Selain itu, perbaikan komposisi lulusan lulusan yang dihasilkan dan disesuaikan dengan kebutuhan pasar kerja juga dapat mengurangi pengangguran.
Atau juga dengan membekali mereka dengan keterampilan yang memadai sehingga mereka dapat menciptakan lapangan pekerjaan sendiri.
Dan berbagai cara lain bisa dilakukan agar masalah pengangguran teratasi.
Teks Eksplanasi Tentang Pengangguran 4
Pernyataan umum:
Sekarang mental kerja keras di pedesaan Indonesia semakin menurun dengan meningkatnya akses informasi.
Pembenaran terhadap tindakan tidak bekerja sama sekali menjadi semakin mudah dicari.
Akibatnya perekonomian di desa yang seharusnya sudah bisa merata justru menjadi semakin timpang.
Apalagi dengan pemikiran pemuda desa yang semakin malas untuk melakukan pekerjaan berat.
Sebab Akibat:
Derasnya arus informasi membuat semua orang menjadi semakin mudah memberikan pengaruh parasocial.
Salah satu sisi negatif dari informasi parasocial tersebut adalah tidak relevannya konten dengan kehidupan nyata.
Ini dapat dilihat secara langsung pada mental kerja masyarakat pedesaan yang mulai terpengaruh. Hasrat untuk bekerja keras semakin menurun dan memilih duduk santai dan mencari income tidak pasti.
Padahal lapangan pekerjaan modal hard skill di pedesaan sangat mudah ditemukan. Mulai dari menggarap ladang, menjadi buruh ternak, dan banyak lagi contoh untuk diterapkan secara real.
Namun pemuda desa sekarang sudah memandang hidupnya ingin menjadi seperti orang kota. Mereka menginginkan income tinggi dengan sedikit kerja kasar dalam mendapatkan hasil tersebut.
Dilihat dari sudut pandang relevansi saja sudah jelas itu akan sulit sekali terjadi pada lingkungan desa.
Akhirnya para pemuda lebih memilih menganggur karena gengsi jika harus menjadi seorang pekerja kasar.
Bahkan lebih parah lagi beberapa orang tua juga merasa gengsi apabila putra atau putri mereka kembali meladang.
Mentalitas seperti ini tentu sangat berpengaruh kuat pada menurunnya tenaga kerja di kampung.
Sedangkan padi dan ternak tentu tidak akan hidup sendiri apabila orang sudah jarang mau mengurusnya. Bukankah mindset seperti ini jika tetap dilanjutkan akan mematikan perekonomian dan kemandirian desa.
Jadi jangan heran jika banyak orang desa merantau ke kota besar terhadap mendapatkan pekerjaan bagus. Memang ada kisah sukses para perantau, namun tentu lebih banyak kisah sedihnya.
Jika masyarakat masih memiliki pandangan seperti itu tentu saja ketimpangan ekonomi akan semakin jauh. Pekerjaan dengan hard skill masih sangat dibutuhkan agar bisa bertahan hidup di era digital ini.
Kesimpulan/interpretasi:
Sebenarnya masalah pengangguran di pedesaan tidak harus terjadi secara masif seperti sekarang. Jika masyarakat mau menyadari bagaimana kemampuan dan posisinya dalam menjalankan kehidupan.
Tidak semua orang harus menjadi bos untuk memperoleh pendapatan yang layak. Ada kalanya bekerja sebagai buruh tidak terlalu buruk untuk dilakukan karena masih bisa menghasilkan uang.
Sementara memilih menganggur karena alasan gengsi merupakan sebuah opsi paling buruk untuk diambil. Mulailah sadari bahwa kehidupan di media sosial tidak nyata dan realitas kehidupan harus dipertahankan.
Teks Eksplanasi Tentang Pengangguran 5
Pernyataan Umum:
Pengangguran merupakan istilah yang ditujukan bagi orang yang tidak memiliki pekerjaan, sedang mencari pekerjaan, atau tidak mempunyai penghasilan sama sekali. Pengangguran menjadi bentuk fenomena sosial yang diangkat menjadi isu nasional suatu negara.
Setiap pemilihan presiden di Indonesia, isu ini sering kali menjadi perbincangan hangat dengan penawaran berbagai solusi yang dinilai efektif, seperti pengadaan pelatihan kerja bagi usia produktif, membuat proyek magang, menggalakkan program usaha di setiap daerah. Namun, tetap saja tingkat pengangguran terus meningkat setiap tahunnya.
Urutan Sebab-Akibat:
Ada beberapa penyebab adanya pengangguran, yaitu jumlah pekerja tidak seimbang dengan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia, kemajuan teknologi, kurangnya pendidikan, terjadinya PHK di suatu perusahaan, dan sebagainya.
Akibatnya, akan muncul beberapa dampak yang ditimbulkan dari pengangguran, seperti persoalan ekonomi dan sosial yang dirasakan orang tersebut. Orang yang mengalami pengangguran akan kesulitan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya karena tidak memperoleh penghasilan.
Selain itu, dampak sosial yang dirasakan dengan adanya pengangguran adalah tingginya angka tindakan kriminal, meningkatnya jumlah gelandangan bahkan mengakibatkan kekacauan lainnya.
Interpretasi:
Untuk itu, pemerintah perlu melakukan berbagai tindakan demi mengatasi masalah pengangguran. Beberapa tindakan tersebut adalah menciptakan banyak lapangan pekerjaan dan memperbaiki lulusan sarjana dengan membekali keterampilan yang sesuai kebutuhan pasar tenaga kerja.