Hal ini dilakukan agar tidak terlontar kata-kata yang malah bisa menimbulkan rasa sakit hati.
وَ إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَسْكُتْ
Artinya: “Jika salah seorang di antara kalian marah, diamlah.” (HR. Ahmad)
Jika emosi yang muncul belum mereda saat diam, bisa dicoba dengan berganti posisi.
Hal ini dijelaskan dalam hadis berikut:
إِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ وَهُوَ قَائِمٌ فَلْيَجْلِسْ، فَإِنْ ذَهَبَ عَنْهُ الْغَضَبُ، وَإِلاَّ فَلْيَضْطَجِعْ
Artinya: “Bila salah satu di antara kalian marah saat berdiri, maka duduklah. Jika marahnya telah hilang (maka sudah cukup). Namun jika tidak lenyap pula, maka berbaringlah.” (HR. Abu Daud)
Jika bergantinya posisi belum juga bisa meredam amarah, ambillah wudhu.
إِنَّ الْغَضَبَ مِنْ الشَّيْطَانِ وَإِنَّ الشَّيْطَانَ خُلِقَ مِنْ النَّارِ وَإِنَّمَا تُطْفَأُ النَّارُ بِالْمَاءِ فَإِذَا غَضِبَ أَحَدُكُمْ فَلْيَتَوَضَّأْ
Artinya: “Sesungguhnya amarah itu dari setan, dan setan diciptakan dari api. Api akan padam dengan air. Apabila salah seorang dari kalian marah, hendaknya berwudhu.” (HR. Abu daud)
Demikian ulasan hadis tentang marah yang bisa dijadikan pengingat saat sedang emosi. Wallahu a'lam.
Baca berita update lainnya dari Sonora.id di Google News