“Belajar dari sesama peserta, dapat insight, networking baru, bagaimana mereka menjalankan
bisnis di negaranya, ada pertukaran pengetahuan. Saya juga bisa melihat bagaimana Tiongkok
mengembangkan UMKM di negaranya, teknologi, dan dukungan pemerintah daerah untuk mengembangkan UMKM di sana. Pasarnya sangat luas dan potensial untuk dimasuki,” papar
Nugroho.
Dari keikutsertaan di acara ini, Nugroho ingin melakukan berbagai pembenahan di Cokelatin
Signature agar siap bersaing secara global. Selain itu, ada hal penting yang menguatkan
Nugroho untuk memperkuat visi bisnisnya saat ini, yaitu membangun bisnis yang berdampak.
Menurut dia, pelaku-pelaku usaha di berbagai negara memiliki visi yang luas untuk
membesarkan usahanya sehingga bisa membawa dampak bagi lebih banyak orang.
“Mereka tidak berpikir tentang bisnis yang kecil, semua berpikir tentang bisnis yang besar.
Bisnis yang besar akan memberikan dampak yang lebih besar buat orang lain,” kata dia.
Hal ini sejalan dengan Cokelatin Signature yang melakukan pemberdayaan petani kakao lokal
dengan harapan bisa meningkatkan kesejahteraan mereka. Nugroho ingin bisnis Cokelatin
memberikan dampak baik bagi para petani.
Wulan dari House of Tea juga mendapatkan pengalaman yang sama. Dari kunjungan ke
berbagai tempat, ia mengaku kagum melihat kemajuan teknologi dan kemudahan regulasi yang
diterapkan di Tiongkok. Selain itu, ia juga mendapatkan informasi bagaimana aturan bagi
perusahaan asing untuk memasuki pasar Tiongkok.
“Untuk House of Tea, kami jadi tahu kenapa teh Tiongkok itu bisa dihargai mahal. Kami belajar
dari sana. Jadi menginspirasi kami untuk meningkatkan dari sisi pengemasan dan inovasi
produk. Bagaimana pentingnya melengkapi sertifikat-sertifikat untuk memasuki pasar global,
bagaimana mereka konsen terhadap lingkungan, dan lain-lain,” kata Wulan.
Selanjutnya, ia akan menindaklanjuti relasi dan jaringan baru yang ditemui di Tiongkok. Wulan
sangat berterima kasih kepada Sampoerna, khususnya SETC, yang telah memberikan kesempatan ini.
Keikutsertaan di gelaran internasional ini sangat bermanfaat bagi UMKM untuk membangun kepercayaan diri bersaing di pasar global. Menurut Wulan, produk dan inovasi yang dilakukan UMKM di Indonesia punya potensi untuk itu. Akan tetapi, perlu mengetahui apa saja yang perlu disiapkan untuk bersaing di pasar dunia.
Hal yang sama juga diungkapkan Nugroho. Ia mengapresiasi pihak yang memberikan dukungan penuh bagi kemajuan UMKM di Indonesia, dalam hal ini Sampoerna melalui program
SETC.
“Untuk SETC, terima kasih sudah memberikan support luar biasa, kesempatan kepada
Cokelatin dan UMKM di Indonesia, memberikan pendampingan, pelatihan. Kami berharap ini
terus berlanjut dan semakin luas lagi dampak yang bisa diberikan SETC buat UMKM di
Indonesia agar kita bisa bersaing di pasar global,” ujar Nugroho.