Bakteri mycoplasma pneumonia adalah salah satu patogen manusia yang paling dikenal, dan memang ada lebih dari 200 spesies berbeda yang diketahui.
Pneumonia jenis ini disebut juga pneumonia atipikal karena gejalanya berbeda dengan pneumonia akibat bakteri umum lainnya.
Mycoplasma pneumonia ini menyebar cepat melalui kontak dengan cairan pernapasan di tempat ramai, kelembapan yang mengandung bakteri MP di udara meyebabkan orang di sekitarnya dapat dengan mudah menghirup bakteri tersebut.
Bakteri ini bisa menyebabkan batuk-batuk atau tracheobronchitis (pilek dada), sakit tenggorokan, dan infeksi telinga.
Baca Juga: Pahami Jam Biologis Tubuh Anda Untuk Mengurangi Risiko Infeksi Virus
Selain batuk yang dapat memburuk dan dapat bertahan hingga beberapa minggu atau bulan, Mycoplasma pneumoniae juga ditandai dengan gejala lainnya yang umumnya muncul satu hingga empat minggu setelah terinfeksi, yakni:
Atas temuan ini, Kemenkes melakukan tindak lanjut berupa penelusuran terhadap kemungkinan penyebaran kasus. Misalnya, menyelidiki lingkungan sekolah dan tempat tinggal pasien yang pernah terjangkit.
Langkah ini bertujuan untuk mencegah penyebaran kasus. Ini penting mengingat bakteri mycoplasma pneumoniae sangat mudah menular.
Kendati demikian, Maxi mengatakan, penanganan kasus mycoplasma pneumoniae terbilang mudah, cukup dengan antibiotik.
Meski begitu, Kemenkes tetap mengimbau masyarakat untuk disiplin menerapkan perilaku hidup sehat.
Cara paling sederhana adalah dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun.
Mereka yang sedang sakit juga diingatkan untuk memakai masker guna mencegah terjadinya penularan.
Baca berita update lainnya dari Sonora.ID di Google News.