Lebih jarang, orang dengan SPS dapat mengalami SPS parsial, kadang disebut sindrom tungkai kaku, sindrom kaki kaku, atau sindrom batang kaku. Dengan SPS parsial, otot tegang dan kejang terbatas pada area tertentu, biasanya pada satu kaki. Bagi kebanyakan orang dengan SPS parsial, kejang dan kontraksi tidak mempengaruhi batang tubuh tetapi, dalam beberapa kasus, mempengaruhi bagian dada atau perut.
- Sindrom Orang Kaku Plus
Jenis sindrom lain yang kurang umum adalah SPS plus, yang digambarkan sebagai kombinasi gejala klasik (kejang dan kekakuan) dan gejala yang menunjukkan disfungsi batang otak dan/atau otak kecil. Orang dengan SPS plus dapat mengalami kejang otot dan kekakuan serta kurangnya koordinasi, penglihatan ganda, bicara tidak jelas, dan gejala lainnya.
- Jenis SPS Lain yang Kurang Umum
Kondisi SPS lain yang kurang umum yang diidentifikasi oleh beberapa ahli sebagai bagian dari spektrum gangguan SPS termasuk ensefalomielitis progresif dengan kekakuan dan mioklonus (PERM), ataksia serebelar dominan/murni, dan sindrom yang tumpang tindih. Jenis ini paling sering memiliki gejala dan temuan pemeriksaan yang menunjukkan adanya disfungsi pada batang otak, otak kecil, sumsum tulang belakang, dan/atau otak besar.
Gejala Stiff Person Syndrome
SPS dapat menyebabkan kekakuan otot. Gejalanya meliputi:
Gejala kejang pada pengidap SPS bisa terasa sangat kuat dan dapat menyebabkan pengidap jatuh jika berdiri. Selain itu, kejang mungkin jadi lebih buruk saat cemas atau stres.
Baca Juga: Fakta Tentang OCD yang Kamu Harus Tahu
Diagnosis Stiff Person Syndrome
Pengobatan Stiff Person Syndrome
Disebutkan hingga kini masih belum ada obat untuk SPS. Namun, beberapa perawatan bisa membantu mengelola gejala SPS.
Gejala kejang dan kekakuan otot itu bisa diobati dengan beberapa obat berikut:
Perawatan tambahan untuk penderita SPS diantaranya:
Stiff person syndrome dapat menyebabkan gerakan tubuh jadi terbatas dan kejang otot. Kondisi ini juga dapat menyebabkan komplikasi: