3. Negosiasi pekerjaan baru
Perusahaan: Selamat datang di sesi negosiasi. Kami tertarik untuk memiliki Anda bergabung dengan tim kami.
Calon Karyawan: Terima kasih, saya senang mendapat kesempatan ini.
Calon Karyawan: Saya sangat antusias untuk bergabung. Namun, gaji yang ditawarkan agak rendah dari ekspektasi saya. Bisakah kita bahas mengenai penyesuaian?
Perusahaan: Kami menghargai keinginan Anda. Kami bisa menambahkan bonus kinerja yang dapat mencapai 10% dari gaji pokok, apakah itu memadai?
Calon Karyawan: Itu kedengarannya baik. Saya menerima penawaran ini dan berkomitmen untuk memberikan yang terbaik. Terima kasih atas penyesuaian tersebut.
4. Negosiasi sewa rumah
Pemilik Rumah: Selamat datang. Apakah Anda tertarik untuk menyewa rumah ini?
Calon Penyewa: Ya, bisakah saya melihat-lihat bagian dalam rumahnya?
Pemilik Rumah: Tentu. (Menunjukkan rumah)
Calon Penyewa: Terima kasih, saya senang dapat melihat rumah ini. Namun, harga sewa terasa agak tinggi untuk budget saya. Bisa diturunkan?
Pemilik Rumah: Saya bisa memberikan diskon sebesar 10% jika Anda setuju untuk kontrak sewa dua tahun.
Calon Penyewa: Itu masuk akal. Saya setuju dengan penawaran tersebut dan siap untuk menandatangani kontrak dua tahun.
5. Negosiasi harga buah
Penjual: Silakan buah yang manis dan murah meriah.
Pembeli: Berapaan harganya, bang.
Penjual: Murah, bu, satu kilonya Cuma 15 ribu aja.
Pembeli: 2 kilo 25 ribu aja, boleh?
Penjual: Belum dapat, bu. Kalau segitu mah, saya belum dapat untung.
Pembeli: Wah kalau 15 ribu satu kilo itu kemahalan, bang.
Penjual: Bisa kurang kok, bu, tapi jangan banyak-banyak, nanti saya rugi.
Pembeli: Gimana kalau 13 ribu satu kilo, boleh nggak bang?
Penjual: Naikin lagi, bu. Kalau segitu untung saya mepet, bu.
Pembeli: Tawaran terakhir nih, bang, 14 ribu satu kilo, bisa?
Penjual: Bolehlah, bu, hitung-hitung buat penglaris hari ini.
Pembeli: Terima kasih, bang. Ini uangnya.
Penjual: Terima kasih juga, bu. Besok-besok mampir lagi ya, bu.
Baca Juga: Contoh Teks Sambutan Tuan Rumah untuk Acara Pengajian Rutin Ibu-Ibu
6. Negosiasi izin main
Anak: Bapak sama Ibu lagi sibuk nggak?
Ibu: Ibu juga lagi santai aja.
Bapak: Lagi santai aja juga nih, memangnya kenapa?
Anak: Gini, Pak besok kan aku les, kalau habis pulang les boleh langsung main?
Bapak: Memangnya kamu nggak ada PR dari sekolah?
Anak: Ada, Pak, tapi sudah dikerjakan.
Bapak: Mau pergi kemana? Jauh ya?
Anak: Dekat kok. Cuma main ke rumah teman aja, Pak.
Ibu: Kamu main sama siapa aja?
Anak: Putri, Dinda, sama Vina, bu.
Ibu: Gimana, Pak, Dea boleh main sama temannya nggak?
Bapak: Iya, kamu boleh main sama teman kamu, tapi ingat pulangnya jangan malam-malam.
Anak: Oke, Pak. Nanti Dea pulangnya nggak sampai malam.
7. Negosiasi kenaikan gaji
Karyawan: Saya merasa kontribusi saya telah signifikan. Bisakah dipertimbangkan untuk kenaikan gaji?
Atasan: Kami mengakui pencapaian Anda. Kami akan meninjau dan memberikan kenaikan 5% mulai bulan depan.
Karyawan: Saya merasa kontribusi saya dapat dihargai lebih dari itu. Apakah bisa kalau 10%, Pak?
Atasan: Kalau 10% belum bisa, keadaan perusahaan sedang kurang baik. Kenaikan terbesar mentok di 8%.
Karyawan: Itu sangat baik. Saya menerima dan berterima kasih atas pengakuan ini.
8. Negosiasi pembelian mobil
Penjual Mobil: Selamat datang, ada yang bisa kami bantu?
Pembeli: Terima kasih, saya mencari mobil dengan spesifikasi tertentu.
Penjual: Tentu, mari kita berkeliling sambil saya jelaskan.
Pembeli: Saya suka mobil kedua, tapi harganya di luar anggaran saya. Bisakah kita diskusikan opsi finansial yang lebih baik?
Penjual Mobil: Tentu, kita bisa mencari skema pembiayaan dengan cicilan yang lebih ringan sesuai kebutuhan Anda.
Pembeli: Bagus, saya setuju dengan skema pembiayaan tersebut. Kapan saya bisa mengambil mobil?
9. Negosiasi kontrak kerjasama bisnis
Perusahaan A: Mari kita diskusikan detail kontrak kerjasama ini.
Perusahaan B: Saya setuju, mari kita lihat kesepakatan yang saling menguntungkan.
Perusahaan B: Ada beberapa poin yang perlu disesuaikan agar lebih sesuai dengan kebutuhan kami.
Perusahaan A: Kami terbuka untuk penyesuaian. Mari kita cari solusi bersama.
Perusahaan B: Kesepakatan yang telah direvisi terlihat baik. Kami siap menandatangani kontrak ini.
10. Negosiasi harga catering untuk acara
Pelanggan: Halo, saya butuh catering untuk acara sunatan anak saya.
Caterer: Halo, kami siap membantu. Ada beberapa opsi untuk catering kami, paket A berisi nasi, ayam, sayur capcay, kerupuk, sambal, air minum gelas kemasan, dan jeruk seharga Rp30.000. Kalau paket B isinya nasi, ayam, kerupuk, dan sambal saja. Harganya Rp25.000.
Pelanggan: Saya ingin paket A yang lengkap tapi harga per porsinya terlalu tinggi buat saya. Bisa dibicarakan?
Caterer: Kami bisa memberikan diskon 10% untuk pesanan di atas 200 porsi.
Pelanggan: Ya, saya memang butuh 250 porsi. Kalau begitu, saya pesan paket A 250 porsi untuk bulan depan.
11. Negosiasi harga jasa desain grafis
Desainer: Apa yang bisa saya bantu dalam proyek desain grafis Anda?
Klien: Saya butuh desain untuk kampanye ini untuk kebutuhan poster dan banner.
Desainer: Bisa, kami menaruh budget seharga X untuk kebutuhan tersebut.
Klien: Wah, lumayan, ya. Sayangnya, budget kami terbatas. Bisa disesuaikan?
Desainer: Kami bisa menyediakan paket desain yang lebih sederhana sesuai dengan budget Anda.
Klien: Bagus, kita pilih paket tersebut.