1. Perubahan fungsi hormon, sel, dan gen
Dikutip dari Healthline, ketika menjalani intermittent fasting, tubuh akan mengubah kadar hormon untuk membuat lemak tubuh yang tersimpan, lebih mudah diakses dan memulai perbaikan sel yang penting.
Adapun beberapa perubahan yang terjadi dalam tubuh saat puasa intermittent adalah: Kadar insulin akan turun secara signifikan, sehingga mendorong pembakaran lemak Kadar hormon pertumbuhan manusia dapat meningkat Proses perbaikan sel Terlindung dari berbagai penyakit kronis, seperti diabetes dan jantung
2. Mengurangi risiko diabetes tipe 2
Pada 2018, sebuah uji coba intermittent fasting terhadap tikus diabetes.
Hasilnya, puasa intermittent telah meningkatkan tingkat kelangsungan hidup dan dapat melindungi dari terkena komplikasi diabetes.
Lebih lanjut, dalam tinjauan tahun 2022, ada 10 studi yang membahas mengenai puasa intermittent.
Mayoritas penulis menyimpulkan bahwa selama melakukan puasa intermittent, gula darah puasa berkurang rata-rata 0,15 milimol per liter.
Baca Juga: Manfaat Potrelium Jelly, Bukan Cuman untuk Kecantikan Aja!
3. Dapat bermanfaat bagi kesehatan jantung
Penyakit jantung merupakan penyebab kematian paling umum di seluruh dunia.
Puasa intermittent sendiri dinilai efektif untuk mengurangi beberapa faktor risiko penyakit jantung, termasuk: Kadar gula darah Tekanan darah Trigliserida darah Kolesterol total Penanda inflamasi
4. Mencegah kanker
Dikutip dari Cancer Council, intermittent fasting dapat mengurangi asupan energi (kilojoule) seseorang secara keseluruhan, sehingga dapat membantu menurunkan berat badan.
Hal ini tentu juga dapat memberikan manfaat kesehatan, termasuk mengurangi risiko kanker tertentu.
Baca Juga: 8 Manfaat Propolis untuk Kesehatan, Antibiotik dan Antikanker